Selain itu juga ikut berperan aktif membantu pekerjaan Kepala Sekolah seperti menjadi Bendahara BOSP dan Bosda di sekolah dalam hal pengelolaan keuangan.Â
Guru yang haus akan pengetahuan, adalah seorang pendidik yang memiliki nafsu dan semangat besar untuk terus belajar dan mengembangkan wawasan serta keterampilannya. Guru semacam ini terlihat dari beberapa indikator yang dimiliki yaitu antusiasme belajar, keterbukaan terhadap perubahan, dan kesediaan berbagi.
Guru yang Amanah dalam tugas. Semua guru harus menyadari menjadi guru merupakan sebuah amanah untuk memajukan pendidikan. Menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan integritas.
Guru yang amanah dalam tugas selalu memperhatikan beberapa aspek, yaitu : kepatuhan pada amanah, konsistensi dan kedisiplinan, etika profesi, dan pengembangan diri.
Terakhir niat dan sukses. Menjadi guru terkandung niatnya, dengan niat yang mulia dan iklas menjadi kunci utama kesuksesan seorang guru.
Niat menjadi motivasi bagi guru untuk senantiasa menjadikan profesinya sebagai ladang penyaluran pengetahuan yang dimilikinya. Sebuah pepatah mengatakan, " Jika niat kita baik, maka tentunya akan membuahkan hasil yang baik pula."
Guru yang sukses memiliki keyakinan yang kuat, bahwa mereka dapat mendidik dan membentuk karakter siswa. Keyakinan ini harus muncul kepermukaan dengan merefleksi diri, niat awal menjadi guru.
Dan terakhir, guru yang sukses harus konsisten dalam menjalankan tugas dan mengembangkan diri. Dengan niat yang baik, keyakinan yang kuat, dan konsistensi dalam tindakan, seorang guru dapat mencapai kesuksesan dalam membentuk generasi yang dapat berpikir dan membedakan antara baik dan buruk.
Diakhir tulisan ini, saya mengajak pembaca, para pendidik dan Kompasianer memberikan komentar pada tulisan ini dan berdiskusi mengenai guru biasa, guru penggerak dan guru rebahan. Sudahkah kita sebagai guru menjadi ketiga jenis guru tersebut, salah satu, salah dua atau ketiganya?. Selamat membaca dan berdiskusi. (*)