Banyak cerita mewarnai Pemilihan umum tahun ini. Dan semua caleg yang bersaing di Pemilu berakhir dengan cerita sesuai harapan mereka. Bisa terpilih dan melenggang ke gedung Parlemen atau kursi legislatif baik DPR Pusat dan daerah, serta DPD RI.
Tingkat tekanan mental dan emosional pasca tanggal 14 Februari 2024 mulai meningkat. Para caleg mulai was-was setelah penghitungan suara di tiap TPS daerah pemilihan (Dapil) yang diikutinya mulai dibuka.
Perasaan stress dan kecewa selalu mewarnai bagi para caleg yang tidak memenuhi syarat untuk mendapat satu kursi bagi mereka untuk duduk diparlemen.
Beberapa waktu yang lalu, sebelum pencoblosan sempat viral seorang sosok Caleg yang mengaku menjual ginjalnya demi bisa memenuhi biaya kampanyenya. Polah caleg ini menjadi perhatian masyarakat luas.
Ia hanya memperoleh 33 suara dari Partai Amanat Nasional (PAN) nomor urut 9 dapil Bondowoso 1, Jawa timur dengan inisal EDS. Entah terjual atau tidak ginjal yang ia umumkan melalui media sosial demi membiayai kampanye. Tak ada satupun yang tertarik membeli ginjalnya.
Sempat katanya ada yang menghubungi via telpon dan mempertanyakan harganya. Ia hanya menganggap orang tersebut menguji keseriusannya menjual ginjal.
***
Bongkar makam, Polah Caleg tarik bantuan
Kejadian unik lainnya, seorang caleg dari Donggala viral di media sosial membongkar dan memindahkan kuburan dari tanah wakaf yang diberikannya gara-gara kalah di perolehan suara Pileg.
Si Caleg dengan inisial MR merasa kesal dan memindahkan kuburan warga dari tanahnya karena keluarga almarhum tidak memilihnya disaat Pemilu 2024, barusan digelar.
Ironisnya, tanah pemakaman itu sebenarnya sudah diwakafkan oleh si caleg sejak dua tahun yang lalu. Kejadian yang menyeret dan membawa-bawa orang yang sudah mati terikut dibongkar makamnya tentu sangat memprihatinkan.