Kisruh PB PGRI sampai hari ini belum berakhir. Saya membaca tulisan Om Jay " PB PGRI Palsu ada di Mbah Google dan Semua Guru Anggota PGRI harus berhati-hati". Saya jadi penasaran dengan tulisan tersebut. Ada apa dengan PB PGRI?.Â
Terus terang saya kurang update, dan merasa PGRI di daerah Kota Samarinda baik-baik saja. Bahkan iuran PGRI di Kecamatan saya bertugas, seratus persen lancar.Â
Karena tulisan Om Jay tersebut, saya mencari tahu tentang PB PGRI yang berpusat di Ibukota Jakarta."Kok ada PB PGRI palsu?, berarti ada PB PGRI yang asli". Saya bertanya sendiri. Siapa yang asli dan siapa yang palsu.Â
Bermula dari KLB PGRI di Surabaya
Ternyata perseteruan itu berlangsung cukup lama. Dimulai dengan mosi tidak percaya yang dilayangkan pengurus PGRI Daerah terhadap Ketua Umum (Ketum) PB PGRI pada pertengahan Juni 2023.
Dan mosi tidak percaya tersebut terus berkembang hingga berlanjut menjadi Konferensi Luar Biasa (KLB) yang dilaksanakan di Surabaya. Dan hasilnya terbentuklah PB PGRI yang memilih Teguh Sumarno sebagai Ketum PB PGRI Baru.Â
Namun kepengurusan PGRI tersebut tidak diakui oleh Prof. Unifah Rosyidi sebagai Ketum PB PGRI dan sebagian besar pengurus PGRI Daerah.
Dari sini saya mulai paham, ini yang dimaksudkan oleh Om Jay PB PGRI palsu. PB PGRI versi Teguh Sumarno dari KLB di Surabaya mengklaim dirinya sebagai Ketum Umum PB PGRI Periode 2023-2028.
***
Tanggapan Guru mengenai Dualisme PB PGRI
Bagi guru, PGRI merupakan sebuah wadah organisasi yang menaungi semua guru yang ada di Indonesia baik itu guru yang mengajar di sekolah negeri dan swasta. Baik Guru PNS, ASN dan honorer serta tenaga kependidikan.Â