SAMARINDA-Kalimantan Timur. Sebanyak 51 Guru Penggerak (GP) Angkatan 7 Kota Samarinda, yang terdiri dari jenjang TK,SD,SMP, dan SMA/SMK hari ini (20/09/2023) mengikuti pengukuhan.Â
Pengukuhan GP Angkatan 7 berlangsung di Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Kalimantan Timur yang terletak di Jalan Basuki Rahmat 41 Samarinda.
Setelah mengikuti Pendidikan Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 7 Kota Samarinda selama 6 bulan, secara resmi telah dinyatakan Guru Penggerak (GP). Diantara Angkatan guru penggerak di kota Samarinda, Angkatan 7 merupakan terbanyak.
Pengukuhan dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda, Bapak H.Dr. Asli Nuryadin, S.Pd.,MM dengan memberikan kalung selendang bertuliskan nama guru penggerak, angkatan dan tahun kelulusan.Â
Sedangkan penyerahan Sertifikat Guru Penggerak secara langsung dilakukan oleh Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) Kalimantan Timur, Ibu Wiwik Setiawati, M.Pd.
Pengukuhan GP Angkatan 7 juga dihadiri perwakilan dari Kadisdikbud Provinsi Kalimantan Timur, para pengawas sekolah, dan Kepala Sekolah yang di sekolahnya merupakan guru yang mengikuti pendidikan guru penggerak. Dan Mitra Pembangunan yang selalu mendukung kemajuan pendidikan di kota Samarinda yaitu penerbit buku Erlangga, yang di wakili Bapak Hijrah Syaputra dan Irfanji.
Pada sambutannya Kadisdikbud Kota Samarinda menyampaikan di antara 51 guru penggerak Angkatan 7 Kota Samarinda, ada sebanyak 6 guru penggerak yang dikukuhkan hari ini sudah diangkat menjadi Kepala Sekolah.
Beliau juga menyampaikan pada angkatan sebelumnya, yaitu angkatan 2 dan 5 juga sudah di angkat menjadi Kepala Sekolah bagi Guru Penggerak yang sudah memenuhi syarat, baik dari segi golongan dan kepangkatan, serta persyaratan lainnya sesuai dengan Permendikbud Ristek Nomor 40 Tahun 2021.
"Setidaknya, ada  12 Kepala Sekolah yang berasal dari guru penggerak baik pada jenjang SD dan SMP. Sedangkan untuk pengangkatan guru penggerak dari jenjang SMA/SMK beliau juga mendorong kepada perwakilan Kadisdikbud Kalimantan Timur untuk melakukan hal yang sama" Ujar Pak Asli(sapaan beliau), disela sambutannya.
Dan terpenting, kata beliau peran guru penggerak mampu mengoptimalkan perannya dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka (IKM). Menggerakkan orang lain, Komunitas Praktisi pendidikan yang ada di sekitarnya.
Bisa menerima berbagai umpan balik dari rekan sejawat, tidak anti kritik dan tentunya bisa merefleksikan dirinya. Dan ketika diberi amanat sebagai pemimpin di sekolah bisa menciptakan suasana yang nyaman di sekolah. Menjadi pemimpin pembelajaran yang menciptakan guru merdeka mengajar dan murid merdeka belajar.
Guru Penggerak merupakan aset yang sangat penting bagi pemerintah kota Samarinda dan tentunya sekolah. Guru Penggerak bisa menggerakkan berbagai komunitas pendidikan. Dan menjadi agen perubahan pada lingkungan pendidikan di kota Samarinda.Â
Dan sesuai dengan mottonya " tergerak, bergerak, dan menggerakkan". Tergerak melakukan perubahan, bergerak tidak boleh pasif dan hanya menunggu aba-aba atau perintah. Namun selalu melakukan perubahan kearah pendidikan yang lebih baik.
***
Pada kesempatan yang sama, saat pengukuhan Guru Penggerak (GP) Angkatan 7 Kota Samarinda, Ibu Wiwik Setiawati, M.Pd memberikan sambutannya.
"Guru Penggerak Angkatan 7 Kota Samarinda telah mengikuti Pendidikan Calon Guru Penggerak (CGP) selama 6 bulan. Dan hari ini secara resmi mengikuti pengukuhan dan resmi menanggalkan huruf C didepannya. Dan telah menjadi Guru Penggerak (GP). Dan ini tidak hanya berhenti disini", kata Ibu Wiwik.
Tapi bisa memberi kontribusi yang besar bagi dunia pendidikan. Menjadi inspirasi dan teladan bagi murid dan guru lainnya. (*) (Riduannor-Untuk Kompasiana)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H