Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pensiunan Guru Ikut Nyaleg Parpol, Apa Mau Dicari?

20 Mei 2023   19:09 Diperbarui: 20 Mei 2023   19:36 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi caleg gagal (sumber foto : kontan.co.id)

Beberapa teman guru yang purna tugas mulai merambah dunia politik. Tidak ada larangan bagi guru yang sudah pensiun ikut nyaleg. Lain halnya kalau masih aktif dan berstatus ASN. Jangan coba-coba. 

Pensiunan memang menjadi manusia bebas dan merdeka. Hanya saja apa yang mau dicari?. Rasanya lebih baik menikmati masa-masa pensiun dengan cara berkumpul dengan anak dan cucu. Dan berkebun, bertani mengelola lahan yang kosong di samping rumah.

Atau beternak ayam, kambing dan sapi. Apa sih mau dicari dengan nyaleg Parpol tertentu. Harusnya di hari pensiun, lebih baik menikmati hidup dengan tenang di kampung daripada mengurusi hiruk pikuk dunia perpolitikan penuh intrik.

Perlu modal tidak sedikit untuk mencaleg, jadi anggota DPRD. Harus bersaing memperebutkan satu kursi sesuai Dapil kecamatan yang diikuti. Namun, seorang teman pensiunan guru yang dulu mantan Kepala sekolah itu, pantang surut. Tekadnya sudah bulat dan tak tergoyahkan.

Baca juga: Guru-guru Perantau

***

Cara Instan Jadi Politisi

Jadi seorang politisi dan birokrasi itu berbeda. Apa lagi notebene dengan latar belakang guru. Guru memang dididik bukan menjadi politisi. Tapi sebagai pendidik yang mengurusi anak-anaknya supaya menjadi orang pinter dan cerdas. 

Banyak guru mencetak pejabat dan menduduki berbagai jabatan politik lintas sektoral. Ibarat pembuat sebuah rumah guru itu adalah tukang. Namun ketika guru itu sendiri ikut cawe-cawe menjadi bagian pekerjanya, disini masalahnya mulai muncul.

Seorang guru, dulunya adalah ASN murni yang kemudian terjun ke dunia politik. Biasanya harus mempunyai naluri dan bakat alami yang memang bisa jadi itu kemampuan yang didapat karena sering mengikuti perkembangan dunia perpolitikan. 

Jadi pengamat yang handal. Dan rajin berdiskusi dengan sesama guru, ketika ada peristiwa politik yang aktual. Tidak menutup kemungkinan juga, segelintir guru yang sukses. Banting setir jadi politisi, hingga menduduki posisi walikota, bupati hingga gubernur. 

Yang saya temui, itupun kebanyakan dari guru swasta. Bukan dari guru yang berlatar belakang ASN/PNS. Kalau PNS tentunya harus mengundurkan dulu dari jabatannya, atau menunggu dirinya pensiun.

***

Untung Rugi pensiunan Guru jadi Caleg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun