Tren Guru Penggerak sudah menjadi tuntutan pendidikan. Dimana-mana di bahas. Di ruang lingkup sekolah baik dalam ruang diskusi kecil sesama guru. Atapun di kelompok kerja guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) tidak afdol rasanya tanpa membahas Guru Penggerak.
Semua pihak di sekolah banyak menaruh harapan untuk kemajuan sekolah. Paling tidak inilah yang sampai ketelinga saya, selama menjadi bagian dari Guru Penggerak.Â
Setidaknya inilah yang terlontar dari sambutan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah saat pengimbasan Aksi nyata Budaya Positif di Sekolah. Adanya Guru Penggerak di sekolah bisa menularkan ilmu-ilmu yang didapatkannya dari Pendidikan Guru Penggerak (PGP) kepada sesama guru.Â
Guru penggerak jangan hanya sibuk dengan dirinya sendiri. Tidak memberikan informasi apapun yang didapatnya. Baik itu berkenaan Kurikulum Merdeka, metode pembelajaran, dan berbagai inovasi belajar yang didapatkan.Â
Guru penggerak, harusnya bergerak-gerak, jangan hanya diam saja. Sehingga guru-guru lainnya, bisa juga ikut bergerak. Sehingga guru penggerak bukan malah menjadikan teman guru yang lainnya menjadi guru pendiam.
Itulah beberapa kalimat yang diinginkan oleh Kepala Sekolah kepada Guru Penggerak. Pesan yang disampaikan merupakan catatan penting buat seorang guru penggerak.Â
Guru Penggerak dianggap serba bisa
Anggapan Guru Penggerak serba bisa rasanya terlalu berlebihan. Yang tepat mendadak "serba bisa". Kok bisa seperti itu?. Persepsi sesama guru disaat pengimbasan dan diskusi kecil dengan teman sejawat, Kepala Sekolah dan pendampingan individu yang dilakukan Pengajar Praktik banyak harapan, dan keinginan para guru bisa membantu dan berperan aktif di sekolah.Â
Bisa mentransfer ilmu yang didapatkan dari Pendidikan Guru Penggerak, mengajarkan berbagai hal yang berhubungan dengan IT. Dan berbagai budaya positif yang bisa dikembangkan di sekolah berkolaborasi dengan semua warga sekolah.Â
Pada dasarnya tidak semua guru Penggerak memiliki berbagai Kompetensi yang diharapkan oleh warga sekolah. Seperti harapan-harapan yang di sampaikan oleh Pengawas Sekolah, Kepala sekolah dan rekan sejawat.
Memang pada program pendidikan guru penggerak semua potensi yang dimiliki oleh seorang Calon guru Penggerak (CGP) digali dan diaktifkan. Misalnya bisa membuat video pembelajaran, video diskusi, pengimbasan, membuat poster, power poin, mengolah dan mengedit video biar layang tayang dan nyaman dilihat.Â