Mengulas tentang Program Pendidikan Guru penggerak selalu seksi untuk dibicarakan. Dibutuhkan literasi yang baik untuk memahami sebuah berita, artikel, ataupun opini yang berseliweran di media massa online.
Seorang teman yang pernah mengikuti seleksi Calon Guru penggerak (CGP) pada angkatan sebelumnya namun belum berhasil, juga ikut terpengaruh dengan judul artikel, opini, bahkan ulasan sebuah media berita online.Â
Memang pengaruh sebuah tulisan sangat besar bagi seseorang, yang tingkat pemahaman dan keluasan literasi yang masih dangkal. Terkadang orang hanya membaca sebuah judul, tanpa membaca keseluruhan isinya.
Padahal itu hanyalah gimmick yang dilakukan penulisnya untuk meningkatkan rating. Membedakan antara sebuah fakta dan hoak hanya beda tipis. Sebuah rumor bisa saja diolah sedemikian rupa menjadi tulisan, untuk diberitakan menjadi sebuah fakta.
Entah siapa yang memulai rumor program pendidikan guru penggerak dihentikan, bahkan dibubarkan. Tau-tau bermunculan, satu demi satu di media massa online, baik berupa tulisan, maupun media Audio-visual.Â
***
Bagi saya yang mengikuti Pendidikan Calon guru penggerak (CGP) Angkatan 7 tidak pernah terpengaruh sedikitpun dengan kabar miring dari segelintir oknum yang menyebar luaskan rumor tersebut.Â
Niat dari awal mengikuti Pendidikan CGP memang ingin menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang program guru penggerak. Terutama hal-hal positif yang diajarkan pada kegiatan program guru penggerak.
Pro dan kontra dalam sebuah program pasti ada sisi penilaian negatif dan positif. Rumor yang berhembus, program guru penggerak dihentikan bahkan dibubarkan, sempat membuat patah arang bagi angkatan 7 yang masuk daftar tunggu untuk diikutkan pendidikan bersama Angkatan 8.Â
Memang tidak semua angkatan itu bisa langsung lanjut pendidikan CGP. Bergantung dengan kesediaan pengajar praktik dan fasilitator. Setiap CGP terdiri 4-5 orang dibimbing oleh 1 orang pengajar praktik dan 1 fasilitator.Â