Bagi seorang penulis, yang paling menyenangkan adalah bisa berkumpul dengan sesama penulis dalam sebuah Komunitas yang besar. Komunitas itu bernama Kompasianival.Â
Berkumpulnya para Kompasianer yang merupakan penulis di Kompasiana merupakan surprise yang luar biasa. Dari penjuru tanah air, menuju satu tempat dengan tema "Kelana masa depan".Â
Kalaupun saya hadir di ajang Kompasianival 2022, paling tidak akan berkelana kuliner yang ada di Jakarta. Ketika berliburan ke Bandung pun saya berburu kuliner dan berbagai oleh-oleh buat dibawa pulang ke Samarinda.
Puncak keseruan Kompasianival 2022 tentunya penganugerahan Kompasiana award 2022 yang telah di lakukan vote beberapa waktu yang lalu. Ada beberapa nama yang saya vote masuk nominasi, dan satu nama yang meleset dari perkiraan.Â
Tapi begitulah, yang namanya vote merupakan penilaian semua penulis Kompasiana yang berpartisipasi memberikan suaranya. Paling tidak para peraih penghargaan Kompasiana Award 2022 menjadi spirit, dan tidak diragukan lagi kemampuannya didalam menulis dan interaksi sosial di Kompasiana.
Pemberi spirit saya di awal menulis adalah peraih Best in Fiction yaitu Teteh Fatmi sunarya. Beliau selalu memberi penilaian, dari level masih debutan menjadi junior, dan sekarang menjadi taruna.
Kalau di cek di setiap artikel, puisi ataupun cerpen yang saya tuliskan di kompasiana, pastilah rekam jejak Teteh Fatmi Sunarya memberikan penilaian yang terbanyak. Karena memang makin banyak teman, Sahabat Kompasianer memberikan penilaian dan komentar maka makin cepat pula capaian level tertentu di Kompasiana.
Selamat Teteh Fatmi Sunarya atas pencapaiannya sebagai peraih Best in Fiction. Kalau katagori ini tentunya tidak sembarangan orang yang mendapatkannya. Kemampuannya mengolah dan merangkai kata bernilai sastra tinggi tidak di ragukan lagi.
Hanya sayang unggulan saya salah satunya tidak masuk dalam katagori peraih Nominee The Best in Spesific Interest Kompasiana Award 2022 yaitu Mas Sigit Eka Pribadi.
Dari beliau saya belajar langsung, saat kopdar di Kota Samarinda bagaimana kiatnya memperoleh tulisan yang bisa memperoleh AU. Dan dari ilmu yang beliau berikan, dalam tempo enam bulan bisa mencapai centang biru dengan 22 Artikel katagori AU saat itu.Â