Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Menjaga Kekompakan di Sebuah Tim Work Guru Penggerak pada Lokakarya 1

26 November 2022   20:11 Diperbarui: 27 November 2022   05:12 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Ari Kusuma Wardani sedang membuat post masalah | Dokumen pribadi/Riduannor | istimewa

Dihari ke-35 selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 7, setelah menyelesaikan modul 1.2 sampailah pada titik Lokakarya 1 yang dilaksanakan secara luring (tatap muka). 

SAMARINDA | Dikegiatan PGP Angkatan 7, setiap peserta dibuat kelompok kecil untuk mempermudah daya serap peserta CGP mengikuti penyampaian fasilitor saat belajar secara virtual dan pendampingan Guru praktik yang berkunjung kesekolah CGP untuk pendampingan.

Mengikuti kegiatan PGP yang berlangsung cukup lama yaitu 6 bulan. Pastilah menimbulkan rasa lelah, kejenuhan yang menghinggapi peserta CGP, di saat belajar secara virtual melalui Learning Managemen system (LMS).

Belajar melalui LMS ada serangkaian tahapan, yang harus dilalui Calon Guru Penggerak (CGP). Rangkaian itu berupa mempelajari modul secara mandiri, mengeksplorasi berbagai rangkaian pertanyaan dan tanggapan sesama peserta di modul yang dipelajari.

Dilanjutkan membuat sebuah opini blog berupa artikel pendek, dengan tujuan para peserta bisa lebih memahami modul yang dipelajari, dengan cara memberi komentar positip dan bertanya kepada pembuat tulisan. 

Belajar kemudian dilanjutkan dengan diskusi secara tertulis, mengenai visi murid impian yang dibuat masing-masing peserta sesuai keinginan dan harapan mereka terhadap murid dimasa depan. 

Setiap peserta memberikan komentar dan pertanyaan minimal sebanyak 2 tanggapan, untuk dinyatakan sebagai kehadiran oleh fasilitator dengan dibatasi waktu pengiriman sampai dengan pukul 23.59 Wita. 

Setiap pekerjaan yang harus diselesaikan peserta CGP di LMS, dibatasai waktu kirim dan unggah ditempat yang telah disediakan di LMS. Supaya tugas mandiri tidak menumpuk dan terlewat waktu, kedisiplinan dan pengaturan waktu oleh CGP penentu keberhasilan menyelesaikan modul Pendidikan Guru Penggerak yang dipelajari.

Lokakarya 1 CGP Angkatan 7 Kota Samarinda

Setelah semua kegiatan virtual melalui LMS dan Video Conference (VICON) melalui aplikasi Google Meet bersama fasilitator, sampailah pada Lokakarya 1 CGP Angkatan 7 Kota Samarinda yang dilaksanakan hari ini di SMA Negeri 5 Jl. Ir.Juanda Samarinda.

Sepulang kegiatan Lokakarya yang dilaksanakan dari jam 08.00 sampai dengan 03.30 wita saya langsung membuat tulisan ini, sebagai bagian dari catatan kegiatan CGP Angkatan 7 yang saya ikuti bagian dari jurnal dwi mingguan.

Lokakarya 1 hari ini berjalan dengan baik dan menyenangkan. Semua peserta serasa mendapatkan energi baru mengikuti Lokakarya 1 setelah berkutat  dengan berbagai tugas mandiri melalui LMS dan berdiskusi secara virtual bersama fasilitator.

Penyegaran kembali melalui Lokakarya 1 membuat seluruh peserta yang tergabung dalam 3 kelompok dengan 2 pengajar praktik menjadi ceria dan bergembira.

Berbagai permainan game yang mengajak kekompakan sebuah tim work CGP yang terbentuk di lakoni para peserta. Bermain kereta api, yang terdiri 4 orang perkelompok, dengan 3 peserta ditutup matanya, dan satu orang yang berada paling belakang mengarahkan jalannya barisan mengambil bola yang berwarna sesuai kesepakatan.

Kebetulan, kelompok saya mengambil bola berwarna kuning. Yang berada paling depanlah yang bertugas mengambil bola dengan arahan peserta CGP dibarisan paling belakang. Hanya peserta di beblakang yang bisa memberikan aba-aba "belok, kanan, kiri, stop!".

Sedang dua orang dibaris belakang yang berfungsi layaknya masinis, hanya boleh memberi kode menepuk punggung barisan didepannya. Untuk menyampaikan pesan berbelok, mundur, kekanan, kekiri, dan berhenti. Kode disampaikan dengan tepukan dibahu, berupa tepukan kanan, kiri, tarikan kebelakang, dan tekanan dibahu menandakan arahan dari yang paling belakang.

Permainan kereta api yang dilakukan seluruh peserta, membuat para CGP menjadi senang, tertawa bersama ketika salah mengambil bola ataupun tabrakan dengan barisan lain.

Sehingga kegiatan game ini membuat para peserta CGP lupa dengan beban tugas mandiri, kejenuhan masing-masing mengikuti pembelajaran secara daring selama ini.

Pelajaran yang paling berharga dari bermain kereta api ini adalah para peserta memahami pentingnya kekompokan, kerjasama sebuah tim work. Dipermainan kereta api yang berada di depan dengan mata tertutup memberikan pesan, yang berada paling belakang sebagai Kepala Sekolah, diteruskan oleh Wakil kepala Sekolah (Wakapsek), dan guru yang berada di depan.

Guru bergerak dengan mata tertutup, mengikuti aba-aba dari belakang, layaknya seorang guru yang mengikuti arahan dan perintah Kepala Sekolah. Kekanan dan kekiri merupakan perlambang kemana kepala sekolah memberikan arahan. 

Sehingga dari permainan ini filosofinya adalah setiap orang dalam sebuah Tim work harus bisa bekerjasama, kompak, sehingga tercapai keberhasilan dan kemajuan sebuah sekolah.

Di lokakarya 1 secara khusus peserta CGP diajak oleh pengajar praktik mendiskusikan peran dan nilai-nilai guru penggerak. Melakukan pemetaan dan menjabarkan berbagai komunitas praktisi yang bisa peserta CGP ikuti baik sebagai pengurus aktip atau anggota biasa.

Dari sini para peserta di harapkan juga bisa berperan lebih dan bisa bermanpaat bagi sesama guru lainnya. Memang seorang guru penggerak dituntut bisa berperan lebih menggerakkan sebuah komunitas bukan hanya sebagai anggota.

Para peserta CGP juga diajak berdiskusi memecahkan masalah dan mencarikan solusinya yang dihadapi sesama CGP dilingkungan sekolahnya mengajar. permasalahan antara guru dan murid, guru dengan guru, guru dengan Kepala Sekolah, atau guru dengan sekolahnya secara keseluruhan.

Membuat Post Masalah

Ibu Ari Kusuma Wardani sedang membuat post masalah | Dokumen pribadi/Riduannor | istimewa
Ibu Ari Kusuma Wardani sedang membuat post masalah | Dokumen pribadi/Riduannor | istimewa

Rangkaian kegiatan Lokakarya 1 CGP Angkatan 7 yang menarik, salah satunya adalah menuliskan permasalahan pada kertas tempelan berwarna kuning menyatakan masalah, dan kertas berwarna biru tua sebagai solusi atau pemecahan masalahnya.

Post masalah yang di buat ditempel dipapan tulis sesuai dengan kelompoknya. Kemudian masing-masing peserta memberikan tanggapan positip, dan memberikan jalan keluar atau solusinya. 

Di akhir tulisan ini, Lokakarya 1 CGP Angkatan 7 Kota Samarinda hari ini begitu banyak pelajaran dan pengalaman yang didapatkan oleh sesama CGP dengan cara saling bertukar pikiran, berdiskusi dan berbagi pengalaman baik sesama anggota kelompok ataupun dengan kelompok lainnya. (*)

Salam Guru Penggerak
Samarinda, 26 November 2022
Lokakarya 1 CGP Angkatan 7
Artikel ke-8 CGP Angkatan 7 Kota Samarinda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun