Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pemberian PR Digantikan dengan 2 Jam Pendidikan Karakter, Sudah Tepatkah?

27 Oktober 2022   14:54 Diperbarui: 28 Oktober 2022   07:55 1447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim saat mengunjungi SDN 28 Pontianak Utara Kalbar, Senin(24/10/2022)  (DOK.KOMPAS.com/DIAN IH)

Siswa sedang berdiskusi dengan teman sebangku di Sekolah penulis (Dokpri)
Siswa sedang berdiskusi dengan teman sebangku di Sekolah penulis (Dokpri)

Memang, pemberian PR sudah mulai ditinggalkan oleh negara-negara yang lebih maju pendidikannya di atas Indonesia. 

Penguatan Merdeka belajar, yang dicanangkan oleh Mendikbud Ristek, beberapa waktu yang lalu, sebenarnya ingin mewujudkan cita-cita Ki Hajar Dewantara, yaitu mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

Apakah Indonesia, masih mempertahan pemberian PR yang dibawa pulang ke rumah? Saya rasa jawabannya adalah, apakah kita ingin mewujudkan pemikiran dan dasar pendidikan yang diinginkan oleh Ki Hajar Dewantara, yang pandangan pilosofinya jauh ke depan melampaui zamannya. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun