Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Trilogi | Lorong Waktu Masa Kecil (2)

29 Juli 2022   19:19 Diperbarui: 29 Juli 2022   19:30 1534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana nonton tv  | Sumber poto : Hendry Kurniawan

"Maaaaa, gambar kirimanku masuk tv!!," teriakku kegirangan. Mama berlari keruang tamu, sambil membawa susuk rinjing. 

"Mana, mana, gambarnya, sudah sampai ke TV?, tanya mamaku.

"Itu ma, lagi dibacakan Pak tino," tunjukku, sambil kegirangan. Mamapun ikut senang, karena kiriman gambar yang dua minggu lalu, kukirimkan melalui Kantor Pos, sudah sampai ke meja Pak Tino Sidin, dan telah ditayangkan.

Aku pergi bersama bapak, naik motor honda 70, mengantar kiriman gambar tersebut, di kantor pos yang terletak di jalan Gajah mada. Kantor pos itupun masih berdiri sampai sekarang. Hanya saja bangunannya sekarang, tambah megah dan bagus. 

***

Layar Tancap

Ilustrasi layar tancap | Sumber poto : Hendry Kurniawan
Ilustrasi layar tancap | Sumber poto : Hendry Kurniawan

Sebuah mobil  "COLT" berkeliling kampung, sambil lewat pengeras suara yang dipasang di atas mobil colt, mengumumkan, kalau malam ini ada film layar tancap, dan penyuluhan KB. 

Penyuluhan KB, dengan diikuti pemutaran flm bioskop di lapangan bola lembang. Lapangan lembang, yang merupakan lapangan bola menjadi pusat kegiatan di kampung. Setiap ada acara kampung selalu diadakan disana. 

Apalagi, menjelang 17 Agustus, yang merupakan hari kemerdekaan. Berbagai lomba diadakan disana, terutama turnamen Sepak bola Cup, yang berhadiah uang dan piala bergilir Kepala Kampung.

Diakhir acara 17-an, biasa diisi dengan lomba panjang pinang, yang dipasang di tengah lapangan bola yang luas tersebut. Hampir 20 buah pohon pinang di tanam disana, dengan berbagai hadiah yang menarik peserta lomba panjat pinang. Mulai hadiah, baju kaos, panci, kipas angin, sampai dengan sepeda di taruh diujung pohon pinang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun