Dengan berbelanja, di kantin sekolah, ke higiniesan makanan, bisa terjamin. Karena makanan dan minuman yang dijual, harus memperhatikan kebersihan dan cara pengolahannya.Â
Pedagang kantin, yang diizinkan berjualan disekitar lingkungan sekolah, di dampingi guru pjok, sebagai pembina kantin sekolah untuk mengikuti pelatihan, yang diadakan oleh Dinas kesehatan bekerjasama dengan petugas puskesmas terdekat.
Apalagi kondisi lingkungan skolah, yang berada di kelurahan, belum pulih sepenuhnya dari pandemi Covid-19. Pengawasan ketat satgas covid-19 yang dibentuk oleh sekolah, di haruskan memantau siswa, menerapkan protokol kesehatan.Â
Menggunakan masker, baik di dalam ataupun ruangan kelas, membiasakan mencuci tangan, yang di sediakan westafel, tempat mencuci tangan. Wastefel, di siapkan di depan kelas, dan juga di pintu gerbang ketika masuk sekolah. Dan juga, terdapat di kantin sekolah.
Suasana, awal tahun ajaran di Sekolah dasar, memang berbeda di sekolah lanjutan. Peranan orang tua, sangat dominan. Menunggu anaknya, di depan kelas. Berbeda, di SMP, ataupun di SMA/SMK. Yang orang tua, setelah mengantar kesekolah langsung pulang kerumah. Dan menjemput kembali setelah waktunya pulangan.
Sedang di Sekolah Dasar, yang sibuk adalah orang tuanya, seakan-akan orang tualah yang mau masuk sekolah. Karena di usia SD, anak perlu beradaftasi dengan sekolah. Bahkan beberapa anak, yang bila tidak melihat orang tuanya, didepan pintu atau jendela kaca, si anak bisa menangis.
Memang ada rasa cemas siswa, yang tidak terbiasa berada di lingkungan yang baru. Sehingga masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) yang diberikan oleh guru kelas, bisa membuat siswa beradaftasi, baik dengan lingkungan maupun teman barunya di kelas.
Diawal masuk, guru biasanya juga membuat suasana hati siswa menjadi senang, dengan mengajak bernyanyi bersama. Menyanyikan lagu-lagu anak, yang biasa di kenal siswa, pada waktu berada di Taman Kanak-kanak (TK), atau Kekompok PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).
Namun, banyak juga siswa, yang tidak pernah berada di TK atau PAUD. Sehingga peran orang tua, memberikan pengertian kepada anak, dan juga cara guru kelas 1 menimbulkan suasana riang dan gembira bagi anak selama proses pembelajaran (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H