Mau minta bantuan teman, atau sesama anggota asrama, juga mengalami nasib yang sama. Lagi paceklik, kiriman sama-sama belum datang dari kampung. Kalau zaman dulu, biasa di kirimkan lewat wesel pos.
Kalau zaman sekarang sudah canggih, banyak aplikasi yang mendukung untuk mengirimkan uang. Dalam sekian detik, uang sudah masuk ke saldo aplikasi kita tanpa ada buku rekening.
Walaupun terkadang uang kiriman pas-pasan, sebagai mahasiswa yang berkuliah ke kota besar, harus pintar menyisihkan uang buat jaga-jaga, ataupun berusaha mencari beasiswa bagi mahasiswa dari daerah.
Banyak Jalan menuju roma
Mengingat sekarang sudah zaman canggih, bagi anak rantau, banyak cara mendapatkan cuan, untuk mengatasi kiriman yang terlambat. Berikut, beberapa tips dari penulis, yaitu :
- Mengajukan diri mendapatkan bantuan beasiswa dari daerah asal atau bagi putra daerah, dan bila selesai terikat dinas bertugas di daerah yang memberikan beasiswa. Misalnya beasiswa daerah terpencil, daerah perbatasan dan terluar, ataupun daerah khusus lainnya.
- Beasiswa khusus Siswa atau mahasiswa tidak mampu, beasiswa ini diusulkan melalui sekolah atau dikampus, di bagian akademik. Yang nantinya, akan diusulkan melalui Dapodikdasmen, dan pangkalan data perguruan tinggi, yang merupakan bagian dari Program Pemerintah Indonesia Pintar. Alur permohonan biasanya, di sampaikan melalui website sekolah atau kampus. Dan yang sering dilampirkan adalah surat keterangan tidak mampu, dari kelurahan.
- Kalau kita mempunyai prestasi tertentu, misalnya di bidang Olahraga, maupun kesenian. Bisa mencari beasiswa khusus siswa atau mahasiswa berprestasi, yang diberikan oleh pemerintah, BUMN, ataupun perusahaan swasta.
- Bekerja paruh waktu, ditoko, ataupun restaurant makan, yang memerlukan tenaga kerja, yang bisa bekerja pada siang hari atau malam hari, di sesuaikan dengan waktu kuliah. Dengan tujuan hanya menambah uang belanja, atau uang saku.
- Membiasakan diri menulis secara online, dimedia-media online, yang menerima tulisan secara freelance. Dan biasanya dari tulisan tersebut, akan diberikan honorium sesuai ketentuan yang berlaku di media online tersebut.
- Menjadi konten creator youtube, menjadi seorang youtuber juga sekarang ini bisa menghasilkan cuan dengan mudah. Asalkan rajin, dan rutin membuat konten di chanel yang kita buat, dan upload secara berkala.
Semoga beberapa tips, yang saya bagikan ini berguna, bagi teman-teman kompasianer, yang saat ini menjalani kehidupan sebagai anak rantau di kota besar, untuk mencapai cita-cita sesuai yang di harapkan.
Zaman sudah berbeda, bagi anak rantau jaman dulu, menambah uang saku yang sering datang terlambat dari kampung, berbagai macam cara dilakukan. Ada yang jadi tukang parkir, pada waktu malam hari, ada yang membantu mengangkat barang di toko, dipelabuhan menjadi buruh angkut kapal bongkar muat.
Ada juga teman, yang menjadi tukang cuci baju di asrama, bagi mahasiswa putri. Ataupun bekerja sebagai tukang cuci motor atau mobil, bagi mahasiswa putra, di sore hari. Tidak ada rasa gengsi, yang penting bisa membayar SPP, buat keperluan sehari-hari di Asrama ataupun di kos-an.
Sekarang, hanya duduk didalam ruanganpun, sudah bisa menghasilkan cuan. Jualan di media sosial, menjadi konten creator, uang akan datang dengan sendirinya. Dengan sistem transfer via aplikasi keuangan online.
Belum lagi berbagai aneka beasiswa yang ditawarkan di kampus bekerjasama dengan berbagai BUMN, maupun perusahaan swasta, baik dalam maupun luar negeri. Rasanya, tidak membuat kita kehabisan akal, untuk menambah uang saku di perantauan, sebagai anak dari daerah yang serba keterbatasan.
Selamat mencoba, Sukses slalu (*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI