Fase kedua saya taruh direntang 6-10 tahun mengajar sebagai guru. Fase ini saya rasakan, karena memang menjadi guru dizaman saya dengan sekarang tentulah beda. Pradigma guru sekarang dengan dulu sangat beda. Sekarang menjadi guru adalah sebagai profesi, sesuai Undang-undang Guru dan Dosen. Perbaikan kesejahteraan sudah lebih baik dengan adanya Tunjangan profesi guru (TPG). Zaman saya dulu kuliah fakultas keguruan itu sepi peminat, kebanyakan diisi orang yang memang dari awal tidak berniat menjadi guru. Walaupun tidak semua, tapi rata-rata ketika ditanya waktu itu jawabannya seperti itu. Kalau sekarang Fakultas keguruan merupakan salah satu pavorit dan paling banyak peminatnya.
Ketiga fase menjadi guru yang profesionalÂ
Fase ini merupakan fase pengembangan diri, peningkatan propesionalisme guru secara berkelanjutan. Difase ini memang saya rasakan sebagai guru selalu ingin mengupdate kemampuan. Selalu ingin belajar, terutama berkenaan dengan Ilmu Teknologi (IT) dan berbagai aplikasi yang mempermudah dalam proses belajar mengajar (KBM). Ketika berada difase ini memang kemajuan teknologi berkembang dengan cepat. Komputerpun terus berkembang, munculnya handphone. Semakin canggih. Disusul dengan perkembangan media sosial yang juga makin banyak. Waktu kemunculan facebook, twitterpun tidak semua orang bisa membuatnya. Dan untuk bisa mempelajarinya, waktu itu saya membeli buku membuat email, facebook, dan twitter.Â
Ini hanyalah refleksi pada diri saya sendiri selama 25 tahun menjadi guru. Bisa berbeda bagi tiap orang, perlu riset dan penelitian lebih lanjut. Discleamer. Semoga bermanpaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H