Mohon tunggu...
Deen Fawz
Deen Fawz Mohon Tunggu... Desainer - Liberte, egalite, Fraternite

penikmat pengetahuan, sedang belajar agar semangat untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara untuk Menjadi Kaya!!

1 Februari 2010   14:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:08 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Alih-alih membaca bukunya donal trump dan robert T kiyosaki, orang yang disebut-sebut sebagai pengusaha kaya yang sukses. fitrah saya muncul ingin menjadi orang kaya seperti mereka. beberapa lembar membaca buku mereka ada satu hal yang menggelitik saya.

betapa banyak generasi baby boom (generasi yang lahir setelah selesainya peran dunia kedua) telah menjadi tua dan pensiun, generasi itu salah satunya adalah orang tua kita semua. entah sama atau tidak namun yang saya fahami dari 26 tahun saya hidup dan bergaul dengan lingkungan hampir semua orang tua merasa aman bila telah berinvestasi pada pendidikan anak sehingga anak (generasi kita) mendapatkan pekerjaan yang layak dan dapat menncukupi kebutuhan dirinya.menurut trump dan kiyosaki mentalitas seperti inilah yang disebut mentalitas peminta-minta.

Kalau kita lihat betapa banyaknya orang-orang yang mengantri dan rela berdesakan saat dibukanya lowongan pekerjaan di pemerintahan dengan berharap mendapatkan keamanan dan kenyamanan saat usia pensiun nanti. bahkan -menurut beberapa gosip- rela menyogok sampai ratusan juta rupiah agar dapat di terima sebagai pegawai pemerintah. tentunya tidak menghilangkan harapan bahwa akan adanya jaminan di hari tua saat sudah tidak mencapai usia produktif.

Pendidikan yang inilah yang selama ini kita terima dari orang tua kita, dan ini merata hampir disemua warga masyarakat indonesia. boleh jadi ini adalah indikasi betapa kuatnya mentalitas pengemis melekat di setiap sendi-sendi warga masyarakat kita.

kebanyakan orang kaya yang ada sekarang berasal dari keturunan kaya, namu bukan berarti mendapat warisan dan harta benda yang banyak, akan tetapi mereka belajar dari orang tua mereka bagaimana caranya menjadi orang kaya, bagaimana berinvestasi dengan baik, bagaimana memanagement waktu luang yang tertunda dan merubahnya menjadi uang. anak-anak orang kaya belajar setiap hari kepada orang tuanya bagaimana menjadi orang kaya.

perbedaan jauh terlihat anta orang kaya dan orang miskin dari cara berbicara, cara bersikap, cara menyelesaikan masalah, cara menghormati orang lain, cara mengisi waktu luang. orang-orang kaya hampir tidak sedikitpum menyisakan waktu untuk hal yang tidak bermanfaat.

hal ini dapat di gambarkan dalam diagram berikut:

PIKIRAN  >> AKSI >> HASIL

apakah itu hasilnya sesuai rencana atau bahkan melenceng dari tujuan semula. setiap perbuatannya selalu menghasilkan sesuatu yang baru.

entah tulisan ini hendak dikategorikan ke uncategorized atau ke ekonomi. entahlah. yang jelas saya ingin seperti mereka. orang-orang kaya yang berhasil mengisi waktunya dengan sesuatu. agar saya menjadi kaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun