Mohon tunggu...
ASZHARI KURNIAWAN KURNIAWAN
ASZHARI KURNIAWAN KURNIAWAN Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Apakah tabu seorang polisi menulis? Hari gini, saya kira nggak ada yang tabu, sebagai pribadi yang ingin selalu mengembangkan diri, maka menulis adalah salah satu cara untuk merepresentasikan ide dan pikiran kita. Saya hanya ingin belajar & terus belajar termasuk melalui Blog ini.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

10 Langkah Kartu Kreditku Terkena “Charge” $19,99 (Iseng-iseng Malah Buntung)

18 Juli 2013   19:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:21 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waah sudah lama tidak menulis, gatal pingin menulis tapi kadang kerjaan yang menumpuk menjadikan aku malas untuk menulis di sini.   Mumpung ada pengalaman pribadi yang bisa aku share ke pembaca siapa tahu berguna, inilah pengalamanku:

Pada tanggal 18 Juli 2013, tepatnya pukul 09.15 WIB sembari duduk di ruangan kerjaku menunggu surat-surat yang masuk untuk aku teliti, aku browsing internet, seperti biasa pertama kali yang kubuka pastinya laman salah satu situs sepakbola, secara penggemar Manchester United (MU) gitu, jadi pingin tahu perkembangan transfer pemainnya musim ini, hehehehe.  Pagi itu entah mengapa begitu tampilan laman situs itu terbuka, aku nggak langsung klik-klik laman khusus MU, itu karena pandanganku tertuju pada salah satu iklan (ads) yang muncul di situs itu. Iklan itu bertuliskan “I Make Rp. 2.499.000 Every Day! work from home and make Rp. 69.975.000 a month, see how…,” yah kurang lebihnya dengan bahasa Inggrisku yang pas-pasan aku terjemahin begini lah, “Saya buat (menghasilkan) Rp. 2.499.000 setiap hari! bekerja dari rumah dan buat (hasilkan) Rp. 69.975.000 sebulan, lihat bagaimana….” Woooooooow!!!! Ngiler juga nih punya gaji sedege itu setiap bulan, apalagi membandingkan gaji polisi yang cuman 4-5 jutaan per bulan ini (dasar manusia, maunya lebih banyak), hehehehehe.

Walaupun sebenarnya sudah lama aku tahu iklan-iklan semacam ini, tapi hari itu rasanya pingin aja iseng-iseng aku klik iklan itu, nah begitu aku klik so pasti larinya ke situs lain, yaitu ke careernewsweekly.com dengan link http://careernewsweekly.com/indonesia/finance/?sub1=t&ICID=HP. Kemudian aku bacalah tulisan berbahasa Inggris itu pelan-pelan sambil menduga-duga artinya, hehehehe. Tapi yang jelas intinya ditulisan itu menyampaikan informasi bahwa ada wanita Indonesia tepatnya dari Jakarta bernama Melatie Suparmanputra (MS) yang berpenghasilan Rp. 47.300.000,00-Rp. 56.760.000,00 sebulan dengan hanya bekerja dari rumah.   Waah, ini ada contohnya, hebat nih orang Jakarta, cewek lagi, kayaknya perlu dicontoh nih pikirku.  Sekilas saya perhatikan di tulisan itu, menurut MS memang ada sih “pengorbanan” untuk bisa mendapatkan puluhan juta per bulan itu, tapi sangat kecil kalau dibandingkan dengan hasilnya, hanya sekitar Rp. 18.920,00. Ah, 20 ribu aja kagak ada, coba-coba ikuti ah, siapa tau bisa kayak MS jadi jutawan kata hatiku, hehehehe.  Singkatnya kemudian aku klik lah link yang ada di tulisan itu “Home Income Cash System”, dan seperti biasanya dibawalah kita ke halaman web baru, yaitu homewebprofit.com dengan link ini http://homewebprofit.com/01t/?clickid=216709Link ini memunculkan tampilan gadget tablet yang terdapat form untuk diisi, seperti nama depan, nama belakang, alamat dan seterusnya yang selanjutnya mengharuskan kita untuk meng-klik “Continue”.   Nah, akhirnya setelah aku klik continue, tampil laman baru masih website yang sama, namun kali ini kita diminta untuk mengisi data kartu kredit sebagai final step (langkah terakhir).  Sebenarnya aku cukup tau dengan masalah aplikasi form yang meminta memasukkan data kartu kredit ini, termasuk yang disebut CVV2 Code (3 angka yang biasa ada kartu bagian belakang setelah selotip tanda tangan) yang harus sangat dirahasiakan oleh pemegang kartu kredit.  Tapi karena jelas-jelas tampilan pada laman itu menyatakan *FREE* for today maka aku isilah data-data kartu kreditku, termasuk CVV2-nya yang 3 angka itu, dan sambil agak berdebar aku klik lagi ”Continue”.  Dan lagi-lagi kita dibawa ke link lainnya, tapi kali ini ke laman untuk member saja yang terdapat 2 step (2 langkah) untuk melanjutkan kita menjadi “jutawan” seperti MS, namun setelah aku klik lagi ternyata aku diarahkan lagi ke link website baru, innovativesitecreations.com  dengan link http://www.innovativesitecreations.com/special/offer/102195/3739/home-web-profits/, dimana kita diminta untuk order membuat website melalui website penyedia domain dan hosting purelyhosting.com dengan link http://orders.purelyhosting.com/.

Setelah memilih nama domain untuk website kita, dan status nama domain yang kita pillih tersebut available (tersedia), lagi-lagi kita dibawa ke link pembayaran, dengan total tagihan order sebesar $285.60 dan kita diminta untuk memasukkan data-data kartu kredit yang kita miliki. Nah disinilah saya berpikir ulang, wah sama saja bohong kalau begini.  Nilai sebesar itu kalau dirupiahkan lebih dari setengah gajiku dong?  Mulai deh aku browsing-browsing dengan kata kunci Melatie Suparmanputra, dan hasilnya membuat aku bergumam… “nah benar kan?!”, karena dari hasil googling-ku ada tulisan yang ternyata pernah dibuat rekan kompasiana tentang hal ini dengan judul “Iklan Bekerja dari Rumah, Scam?” oleh Wienndy dengan link http://teknologi.kompasiana.com/internet/2012/10/23/iklan-bekerja-dari-rumah-scam-497758.html, ada juga di Kaskus, hal yang sama mereka menyatakan ini hanya scam.  Waah, gawat ini! Apalagi aku ingat, tadi sempat memasukkan data-data kartu kredit termasuk nomer dan CCV2 Code-nya!  Langsung aku ambil hape-ku dan  kutelponlah customer care-nya bank penerbit kartu kreditku untuk “mengamankan” kartu kreditku.

Tetapi ternyata oh ternyata, berdasar informasi dari si cantik customer care bank dibilang pada tanggal 18 Juli 2013, pukul 09.23 WIB aku sudah apply training online dengan nominal $19,99 atau Rp. 204.714,00 dan dinyatakan sebagai transaksi berhasil!  Haaaaah yang bener mbak??!! Tanyaku agak terkaget-kaget. Untung nggak dijawab, “ya eyalah pak, bapak sih nggak gaul….hehehehe.  Waduh, padahal semua yang aku klik-klik dan isi tadi tidak ada meminta bayaran, semua free, kecuali yang terakhir, order pembuatan website, tetapi itupun tidak jadi aku isi.  Sambil aku bolak-balik laman situs-situs tadi, untuk menyakinkan bahwa tidak ada aplikasi yang kemudian meminta saya untuk membayar sejumlah $19,99 atau Rp. 204.714,00.  Dan benar, tidak ada! Tidak ada laman yang menampilkan order senilai itu, lah trus kok bisa kartu kreditku tertagih senilai itu?  Untuk pengamanan langsung saja daripada data kartu kreditku di kemudian hari disalahgunakan oleh orang lain untuk bertransaksi, aku langsung minta diblokir dengan alasan data kartu kredit  diketahui orang lain, dan aku minta diganti dengan kartu kredit baru yang biayanya 50 ribu.  Waaah, ini gara-gara iseng tapi nggak dapat hadiah malah buntung nih.  Menyesal dan dongkol itu so pasti, maka aku mau komplin dan mencoba menghubungi admin situs pada link http://members.homewebprofit.com/, melalui chat online yang tersedia, tetapi sudah aku kirimi message via chat, “hii, can u help me, please..” sampai berjam-jam aku tunggu nggak dibalas juga.  Wah, kena deh, kena aku, benar-benar kena!

Yah, walaupun pengalaman ini memalukan, apalagi bagi seorang polisi namun setidaknya pengalaman ini aku tularkan kepada pembaca agar dikemudian hari bisa lebih behati-hati, learning point-nya adalah,

1. berhati-hatilah pada iklan yang menawarkan info tentang bagaimana cara menghasilkan uang puluhan juta dalam seminggu atau sebulan hanya dengan duduk manis di rumah atau di depan laptop, 2. penyesalan itu pasti ada di belakang, kalau di depan namanya pendaftaran, 3. polisi juga manusia, bisa salah bisa benar, dan tentu saja bisa kena tipu, yang penting jangan menjadi penipu, hehehehe.

Tapi ngomong-ngomong nih, ada nggak ya iklan ini muncul di laman Kompasiana? Hehehehehe

Inilah 10 langkah itu:

1. Aku menemukan iklan yang bisa membuat kita jadi jutawan di salah satu situs sepakbola.

2. Mengklik iklan dan tampil info tentang Melatie Suparmanputra (MS), yang berpenghasilan Rp. 47.300.000,00-Rp. 56.760.000,00 sebulan dengan hanya bekerja dari rumah.

13741379441746018376
13741379441746018376

3. Karena ingin tahu caranya, aku ikuti step by step seperti di situs, dan aku klik link Home Income Cash System

13741381751258583432
13741381751258583432

4. Mengisi form  pada laman yang diarahkan oleh link Home Income Cash System.

13741409471060546673
13741409471060546673

5. Final Step! Mengisi data kartu kredit kita, termasuk memasukkan CCV2 Code kita (3 angka di belakang kartu kredit) yang seharusnya kita jaga kerahasiaannya.

1374141233755581739
1374141233755581739

6. Diucapin selamat, karena sudah resmi menjadi member, dan jelas-jelas keterangan di situ FREE for today, $ 0.00 (berarti gratis gitu).

1374141557877726361
1374141557877726361

7.  Welcome, member.... kembali diarahkan ke laman situs lain.

13741417241602504858
13741417241602504858

8. Diminta mengikuti step by step lagi, yang jelas-jelas "ABSOLUTELY FREE"

13741484791379660068
13741484791379660068

9. Setelah klik Complete Step 2 (langkah 8), kembali dibawa ke laman pada situs baru dan diminta untuk mendaftarkan domain serta hosting....

13741486311199030074
13741486311199030074

10. Hal yang sama lagi, kita dibawa ke laman website penyedia layanan domain dan hosting, kembali diiminta untuk memasukkan data-data kartu kredit untuk membayar order paket pembelian domain dan hosting, dengan total order $285.60.  Disinilah aku menghentikan keisenganku.

13741488781760037459
13741488781760037459

Ini setelah aku merasa "kehilangan" $19,99, mencoba menghubungi melalui chat online, tapi tidak ada respon padahal statusnya online.

13741504321173584815
13741504321173584815

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun