Mohon tunggu...
Blogger Kendal Community
Blogger Kendal Community Mohon Tunggu... -

BLOGGER KENDAL COMMUNITY

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Joxum; Setia Pada Ideologi, Praksis Pergerakan Buruh

30 Desember 2013   07:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:21 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komunitas Blogger Kendal punya kawan sebut saja namanya "Joxum". Kami ingin cerita lewat media ini. Mengenal "Joxum" kali pertama saat di Kampus UNS, Joxum saat itu baru menjadi anggota Organisasi Mahasiswa yang melawan dan kritis. Joxum bukan sekadar anggota organisasi mahasiswa yang embrionya adalah jejaring organisasi ekstra kampus di UNS yang menggelorakan aksi radikal melawan soeharto pada awal Februari 1998, yakni Solidaritas Mahasiswa Peduli Rakyat. Yang "kami baca" dari sosok Joxum kali pertama, adalah anak ini pendiam namun cerdas. Cerdas karena jidat lebar dan ketika bicara penuh makna. Waktu berjalan dan kami semakin mengenalnya bukan sekadar dari cerita namun dari perjumpaan dan kata-kata; Joxum adalah pembaca segala buku dan bacaan terutama Sastra, filsafat, feminisme hingga politik. Joxum memiliki bakat menulis yang besar yang turun dari sang kakek. Joxum adalah pemburu ilmu dan bukan pemburu gelar Joxum "nyantol" di Prodi Matematika FMIPA UNS adalah buah kepinterannya disekolah yang mendapatkan PMDK tahun 1996. Bakat besar menulis Joxum semakin kelihatan ketika Joxum dipercaya memegang penerbitan bulletin organisasi dan secara kreatif membuat terbitan-terbitan informal tentang Ideologi dan seruan soal gerakan mahasiswa. Terinspirasi Marco Kartodikromo, Jokxum membuat bulletin namanya "Hidjo". Periode 2000-2007 adalah produktifitas Joxum berkarya puluhan (bahkan ratusan) artikel, esai, cerpen, puisi nangkring di Media massa (Jok, saat itu kita bersaing dalam produktifitas karya jujur saja kamu lebih unggul dibanding kami karena kamu andal menulis sastra, namun analisa politik-sosial kami lebih tajam di media massa dibanding kamu....he.he.he..peace!!!!!!! ;). Joxum adalah pemburu ilmu, tidak puas di Prodi Matematika UNS yang memang tidak sesuai nuraninya, Joxum mengambil prodi di Fakultas Ushuludin IAIN surakarta, jurusan adminitrasi negara Fisip UNS (ext) dan UT dijalani; kuliah yang membawa Joxum makin kaya dan wacana. Joxum merintis komunitas sastra, dimulai dengan tahun 2004 sebagai embrio Joxum dan (yuyun, yang kini di Perth) mendirikan komunitas sastra mejabolong. Awal 2007 Joxum mendirikan Komunitas sastra namanya PAWON bersama Bandung Mawardi (Esais koran terproduktif Indonesia saat ini---baca saja Bandung Mawardi setiap minggu dikoran-koran), Heri priyatmoko,Ridha Al qodri dkk); Bandung mawardi saat itu belum berkarya dimedia massa. Namun proses dialektika dikomunitas sastra bersama Joxum menjadi titik pijak Bandung menjadi penulis esai budaya yang hebat saat ini. Tahun 2007 Bandung mawardi menjadi juara ke-2 penulisan sastra DKJ. Joxum membangun rumah sastra dan juga aktivitas bengkel sastra, mengambil jargon Pramoedya Ananta Toer-orang akan dikenang jika menulis.(koreksi Jok). Gairah Joxum tetaplah politik pergerakan. Tahun 2008 akhir Joxum hijrah ke Jakarta bergabung dengan KASBI dan PRP Joxum menjadi penjaga gawang penerbitan organisasi buruh. Dan sampai kini Joxum konsisten berjuang bersama buruh. Yang menarik dari sosok Joxum adalah setia pada ideologi, setia pada praksis pergerakan, dan kini mulai produktif kembali menulis, Joksum juga analisis organisasi yang mumpuni, dan yang manusia langka dari Joxum adalah pemburu ilmu dan bukan gelar. Joxum juga menjadi awak majalah politik yang sebenarnya prospektif namun modal dan history kalah dengan majalah milik konglomerat media. Oh ya dalam fase 2003-2008 Joxum bersama Kostrad Nur Santi, Zaenal Muttaqin adalah poros inti penggerak gerakan mahasiswa dan buruh di Solo (yang kini sunyi senyap); --Lakon hidup Joxum memang sebuah pengabdian bagi gerakan. Joxum tidak pernah berapi-api bicara revolusi dan militansi namun Joxum adalah praktek dari dedikasi pada arus perjuangan kerakyatan. Harapan kami Jox: 1) Kami ingin kamu membangun kebudayaan kelas pekerja (ajari kawan-kawan menulis sastra, puisi, esai). 2) Kami ingin kamu tetap menjadi penjaga gawang terbitan organisasi/ buruh dan kami mimpi Bintang Buruh KASBI bisa sehabat Bintang Timur tahun 60an. 3) Kamu adalah kamu. aktifis dari "desa" yang menggerakkan zaman! (bukankah aktifis pergerakan sejak zaman kolonial dari desa semua????) 4) Kami menikmati karya-karyamu dikoran-koran beberapa waktu terakhir, dan analisamu sangat terasah oleh aktivitas. Terus berjuang kawan, Joko Sumantri !!! meski kami telah "berkhianat" menjadi kuli penguasa... ilustrasi : fb Joxsum

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun