Mohon tunggu...
Blogger Kendal Community
Blogger Kendal Community Mohon Tunggu... -

BLOGGER KENDAL COMMUNITY

Selanjutnya

Tutup

Politik

Orang-Orang Yang Sering Menjawab Kritik Orang Lain Dengan Kata "OmDo" (Omong Doang)

3 Januari 2014   08:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:13 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Goenawan Mohammad (Pemimpin Majalah Tempo, Pendiri Salihara (salihara.or.id ), penanda tangan Manifesto Kebudayaan 65 yang sangat anti Komunis) beberapa tahun terakhir terutama akhir-akhir ini, berdebat keras dengan sastrawan Saut Situmorang (sastrawan Marxist dan pendiri www.boemipoetra.wordpress.com ) dan Juga Martin Surajaya (Marxist legal): Perdebatan mereka dimuat di majalah Indoprogress ( www.indoprogress.com ) dan website pribadi Goenawan Mohammad;-- perdebatan berjalan dalam narasi yang keras, kritik yang tajam dan bahkan menyerang pribadi; sangat menarik menyimak perdebatan mereka;

Goenawan Mohammad (GM) dianggap sebagai penjaga pilar liberalisme yang anti nilai kerakyatan. Goenawan Mohammad (GM) bahkan begitu membela Sri Mulyani, Boediono dalam kasus Century dan sangat anti demo buruh atau demo kenaikan BBM, juga begitu gihih mencoba membela ARB dalam beberapa item kasus; Salihara sebagai wadah berkumpul sastrawan binaan GM juga pernah dapat dana dari Bakrire Foundation, Newmont dan Exxon: Sastrawan Binaan GM dikenal dengan sastra yang menonjolkan eksploitas seksual dalam karya-karyanya diantaranya Ayu Utami, Djenar Maesa ayu, dsb (yang oleh Taufik Ismail mantan penanda-tangan Manikebu disebut sebagai sastra kelamin);

GM (Goenawan Mohammad) dikenal piwai memainkan kata melalui catatan pinggir dimajalah TEMPO dan dia dengan "sarkastik" menjawab kritik sastrawan Saut Situmorang sebagai "coretan/ catatan ditoilet"):---- bahasa yang sangat kasar.......anda tertarik mengikuti perdebatan mereka, silakan klik www.indoprogess.com , www.boemipoetera.wordpress.com ,www.goenawanmohammad.)

Lantas apa kaitannya dengan "Omdo"(omong doang)?: beberapa waktu terakhir kami sering mendengar kata "omdo" dari beberapa konsultan proyek pemberdayaan, ketika mereka menjawab status kami yang mengkritik tentang proyek dan kinerja konsultan: "jangan cuma omdo (omong doang)!", hardik mereka. dan saya tertawa keras atas istilah dan definisi "Omdo" tersebut: bagi kami sederhana menanggapi dengan "Omdo"(omong doang) yakni:

1) Orang-orang yang sering menjawab kritik orang lain dengan kata "omdo"(omong doang) adalah barisan orang-orang yang arogan menganggap hanya kelompok mereka yang bekerja bagi masyarakat; dan ketika ada kritik yang ilmiah dan menggunakan nalar dikatakan "omdo": padahal mereka bekerja bukan dilandasi panggilan jiwa membela kaum miskin dan tertindas seperti halnya aktifis 98, munir, marsinah, dsb; namun bekerja dengan iming-iming gaji yang besar.....

2) Orang-orang yang sering berkata "omdo" adalah orang-orang yang yang tidak siap berdebat dengan menggunakan argumentasi yang ilmiah, faktual dan menggunakan perspektif teori yang selaras dengan pekerjaan yang mereka lakukan karena atas dasar regulasi dan perintah;

3) Orang-orang yang sering berkata "omong doang loe" adalah barisan orang-orang yang puas pada apa yang dilakukan namun tidak pernah berupaya melakukan introspeksi dan refleksi mendalam tentang apa yang telah mereka kerjakan apakah menghasilkan progress kegiatan sesuai visi-misi pemberdayaan;

4) Orang-orang yang menganggap "aku, kamu, kita" yang mengkritik sebagai kelompok yang tidak bekerja bagi masyarakat dan orang lain (mau tertawa sekeras-kerasnya kami):

Catatan: serendah-rendah nya nilai kerja (kami dan teman-teman), sekecil-kecilnya peran (kami, dan teman-teman komunitas), minimal pernah menjadi "kecoa" dipanggung gerakan mahasiswa, NGO, buruh, kaum miskin kota: sedang mereka yang selalu mengatakan orang lain "omdo?"-------- he.he.he.he (pekerja proyek khan?)

5) Orang-orang sering menggunakan kata "omong doang loe" adalah barisan orang-orang yang tidak pernah menerima kritik dan saran dari orang lain meskipun kritik dan saran memiliki analisa kontekstual.
Kami ingat dahulu antek-antek CIA mengkritik Soekarno tahun 60an: "Apakah bangsa ini hanya akan diberi makan pidato?"--Padahal apa yang disampaikan soekarno dalam pidato-pidatonya adalah edukasi pembangunan karakter bangsa.

wassalam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun