"Islam has always prospered by its inclusiveness, its reasonableness, and its ability to forge coalitions. From the early days when the Prophet (PBUH) and his companions created the Constitution of Medina and forged alliances with a wide variety of tribes of different faiths, Islam has always included a respected place for the religious and ethnic "other" within the Islamic system. Most Muslim societies have always protected non-Muslim minorities and respected pluralism among the legal schools of Islam." Takfiri itu bukan hanya mengancam umat Islam tapi juga mengancam semua orang di muka bumi ini.. kira-kira begitulah maksud tulisan menarik dari Kevin Barret yang berjudul "Takfiris threaten Islam – and the world " kali ini di http://www.veteranstoday.com/2013/12/18/takfiris/ O ya untuk Kompasianers yang hanya akan percaya isi suatu tulisan jika penulisnya adalah seorang muslim, Kevin ini seorang muslim... :P Lalu masih mau mempermasalahkan lagi kenapa namanya gak pake bahasa arab, lah emangnya dia orang arab ? :P orang yang pake nama arab itu kan belum tentu muslim, bisa kristiani, yahudi bahkan orang arab yang gak percaya Tuhan pun namanya ya nama arab :P :P :P Ada banyak sub tema di tulisan bagus ini. Salah satunya di awal tulisan yang dibuka dengan informasi tentang pembunuhan sekjen Free Syrian Army (FSA), Ammar al-Wawi, oleh salah satu kelompok gerombolan jahiliyah takfiri yang menyerang syria bernama the Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL). Ironis gak ? ya ironis banget karena mereka kan berada dalam posisi yang sama yaitu berperang melawan pemerintahan syria yang syah saat ini. Begitulah karakter takfiri yang dengan mudah mengeksekusi orang-orang lain yang dianggap tidak sepemikiran dengan dirinya. Yang dimaksud orang-orang lain itu bisa kristiani dan juga muslim.. pokoknya bisa siapa saja deh asalkan menurut mereka termasuk kategori kafir yang secara sederhana dipahami sebagai "tidak sepemahaman dengan keyakinan mereka". Di tulisan tersebut, Kevin juga membanding-bandingkan kesamaan antara para takfiri dengan zionist. haha.. Tak lupa dia menjelaskan sejarah singkat keterkaitan terbentuknya kelompok takfiri dengan usaha-usaha inggris dan negara lain untuk meruntuhkan Turki Ottoman yang saat itu menguasai wilayah yang sangat luas termasuk timur tengah. Juga disinggung sekilas peta aliansi nya antara Saudi sebagai pendukung utama takfiri, Israhell sebagai pendukung Zionism dan pemerintahan Amrik yang saat ini, sebagian sebagian diantaranya sedang mengalami pencerahan kesadaran tentang pentingnya membela kepentingan internal rakyat amrik sendiri dibandingkan membela kepentingan asing. Silahkan baca, singkat dan padat banget. Tak lupa Kevin juga menyinggung bahwa karakter umat Islam itu aslinya adalah inklusif, berfikir dan punya kemampuan menjalin koalisi dan kerjasama dengan pihak-pihak lain. Yang bikin sedih itu gini. Jika ada non muslim yang tidak bisa memahami realitas tersebut kita semua masih bisa memaklumi tapi yang menyedihkan justru ada sebagian muslim yang justru memahami Islam sedemikian rupa sehingga mereka justru menjadi eksklusif, taklid dan gak bisa berkoalisi dengan orang lain yang itu semua merupakan karakteristik nya para takfiri. Hayo siapa yang udah pada ketularan ? :P Salah satu yang semakin sering kita temukan saat ini adalah pemahaman bahwa seolah-olah Islam itu mengajarkan suatu hubungan yang tidak tulus, penuh curiga dan permusuhan serta ingin menguasai non muslim. Yang lebih parah lagi adalah pemahaman yang meyakini bahwa seolah-olah Tuhan itu tegas dan keras terhadap SEMUA non muslim karena non muslim itu tidak beriman kepadaNya padahal mereka juga gak bisa memilih supaya dilahirkan dari orang tua muslim. hehehe.. Kevin menceritakan sedikit karakter orang Islam yang berbeda dengan karakter orang-orang Islam yang sangat dekat dengan karakter para Takfiri saat ini. Tulisan Kevin ditutup dengan paragraf mantabs berikut : "If Muslims can return to their traditions of inclusiveness, tolerance, and coalition-building, and avoid the Takfiri temptations of extremism and obscurantism, political Islam will continue to rise as a force for justice; and the religion of Islam will spread even faster as the reality, rather than the Takfiri distortion, becomes better known throughout the world." Yang mantabs nya adalah bahwa kalau umat Islam bisa kembali ke tradisi inklusif, toleran dan mampu berkoalisi dan menghindar dari semangat takfiri maka Islam politik akan jadi salah satu kekuatan untuk mewujudkan keadilan, tentunya dalam pengertian universal bukan adil untuk orang Islam tapi tidak adil untuk orang lain.. hehe Mengenai bahwa karena itu maka Islam akan menyebar lebih cepat, sebetulnya bukan berarti cepat banget dan apalagi bukan berarti lalu SEMUA non muslim akan menjadi muslim haha.. Karena memilih Tuhan yang seperti apa yang akan disembah dan agama mana yang ingin diikuti itu murni keputusan independen dari setiap manusia. Jadi ide bahwa nanti semua orang akan menjadi muslim, kristiani atau agama yang manapun itu patut diteliti kembali. ilustrasi : veteranstoday.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H