Mohon tunggu...
Heru Prasetyo
Heru Prasetyo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Belajar menjadi dhuafa yang ingin belajar menulis, tapi tidak sepenuhnya sadar apa yang hendak ditulis.

Dont Forget to visit my blog in here https://blogermie.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Penipuan FJB, Kenapa Harus Mengaduh?

18 Agustus 2012   18:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:33 2041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembaca yang budiman, adakah diantara pembaca yang memanfaatkan jual beli online sebagai transaksi berbelanja paling efektif. saya harap jangan terlalu sering. Anda pasti muak apabila nantinya diterpa berita miring banyaknya pelaku penipuan online yang sudah memakan korban jiwa. Terutama yang lagi booming adalah beberapa FJB yang mulai ikut-ituan parodi tong-fang dan melakukan syiar di media elektronik . Lantas pastinya akan terdapat jeda bagi para penipu untuk memanfaatkan situasi tersebut. Hayoo kalo sudah jatuh korban, siapa yang patut kita salahkan, manajemen FJB atau cara pola pikir kita yang terlalu konsumtif yooo? Halah diksinya gak mutu blass, paling juga g pernah ketipu... Kata siapa saya belum pernah menjadi korban. Biarpun setua ini masih saja bisa teledor naruh uang. apalgi kalau sudah muda nanti, pasti tambah pikun. Kronologi dibawah ini semoga menjadi pembelajaran bagi saya dan rekan yang lain: Masih belum habis kuartal ke 4 tahun 2012 ini, tepat tanggal 15 agustus 2012 yang lalu saya sempat log-in beberapa akun FJB Sekaligus (sebut:Tok*bag*s.com dan Be*nia*a.com) bukan dengan maksud menjual barang, melainkan mencari suatu barang, dan perlu diketahui hampir beberapa bulan yang lalu sempat vakum karena krisis moneter. Dengan keinginan membeli sebuah hape jadul sony Ericsson k660, saya berhasil menyusur dan "nemu" hp tersebut disebuah situs (Be*nia*a.com). Jujur saja, saya tidak menyangkal barangnya bagus, kinclong, dan menggoda. Saya tidak berpikir terlalu jauh untuk mengetahui barang tersbut replika atau tidak, sehingga yang ada dipikiran saya cuma ingin segera memiliki-dan memiliki barang tersebut secepatnya. Url rujukan tersebut ada disini http://www.berniaga.com/Jawa+Timur/Telepon-jual-3020?nf=1 (tetapi saya yakin penipu ulung tahu apa yang mesti dilakukan: sudah dihapus)

Pelajaran berharga

Kadang disetiap FJB terdapat sebuah perbedaan yang mencolok, semisal Tokob*g*s, dan ber*iag*. Bentuk ketidak cocokan yg saya lihat ialah tidak adanya "tanda" yang menunjukkan dia penjual resmi atau ini cuma penjual abal-abal. Itu bisa dilihat jika sobat melihat di bern*ag*.com yang tidak menyertakan un-verifield dan verifield disetiap profil penjualnya. Saya bukan memberikan rekomendasi loh. Tapi itulah pilihan yang betul-betul objektif bagi kita Ok, kembali ke laptop.  Saya sudah menemukan hp tersebut di Be*nia*a.com. Mengetahui domisili hp tersebut jauh dari jangkauan saya, barangnya di pasar blimbing-malang. Tapi tak apalah, saya akan posiotif thinking menghubungi penjual. Toh dia mau berbagi nomor telepon dan bisa diajak SMS. saya lupa usernamenya di Be*nia*a.com. Tapi sebagai tindakan mawas diri selalu saya catat data beikut: 1. Nomor hp: 085746809677 2. No rekening sang penipu: BRI 312401027039532 atas nama ivo maharani 3. Alamat: tidak disebutkan jelas tetapi di blimbingan-malang Jawa timur Tanpa berpikir panjang, dan sudah (saya) anggap deal saya terperdaya dan langsung melakukan transaksi. Tetapi sebelumnya saya sudah menjalin komunikasi gelap (bukan hubungan gelap) untuk mengetahui siapa sebenarnya dibalik pemilik akun ini Setelah tawar menawar dirasa cukup pelik. Akhirnya kami setuju Rp320.000 adalah harga yang dirasa pantas yang tentunya sesuai dengan kondisi barang lengkap dosbuk dsb. Awalnya saya berpikir dia adalah seekor pria, karena seingat peristiwa itu dia menggunakan akun facebooknya(foto lelaki) untuk berjualan. Smsnya juga terbilang wajar tanpa ada unsur lebai. Si penipu mulai berani pasang tarif tinggi karena mengerti saya orang yang butuh barang tersebut dengan beberapa smsnya yang berbunyi: "besok pagi sya kirim paling nyampe sore, kan JNE pengambilan barang jam 11. jam segitu dikirimnya. atau gini aja biar gak tambah ribet, kirimen ae plz 25rb ke no ini, yang 300 ke rekening, gmana?" (hening sambil memutar otak) kok bisa ya. dalam hati saya lha wong jelas-jelas nilai transaksinya 320 sudah termasuk ongkos kirim, kok saya disuruh bayar 325rb, kelbihan 5000nya ikut siapa?#@?;;.....dasar brengkes Saya membentak:" 300 rb sya transfer dulu pak, sisanya kalau sudah nyampe. gak mau ya sudah. kalau berkenan ya monggo sms saya dan nyantumin no rekeningnya skrg juga" Si penipu mulai gagap seketika menunjukkan jati dirinya. Karena mau tidak mau, dia harus memberikan no rekeningnya jika ingin mengambil keuntungan itu dari saya.. Gubrak.. disitulah rahasia feminim-nya mulai terbongkar Setelah saya tanya, lihai berkelitnya bukan main, penipu ini menjawab dengan santai kalau foto difacebook foto kakaknya. Demi mengolor waktu itulah, korespondensi ala kartini dimulai, sms terus saya lakukan. Tapi persetan-lah kita akan tahu hasilnya setelah ini. Disinilah juga terlihat letak kesalahan saya, terlalu percaya dengan pernyataan hoax tersebut dengan memakan umpannya secara mentah-mentah Uangpun berhasil saya transfer, sepertinya halnya si-penipu, dia mulai ambil jurus pungsungamblangburkin (sehabis nipu langsung mengambil langkah kabur sejauh mungkin) Ok is fine, I,m loser. Saya sedikit kesal dengan beberapa sms yang tidak satupun dibalas. Dengan nada jengkel dan rasa tidak puas saya melayangkan sms spt ini: "Saya ikhlas sampean ga mbalas sms ini. Lebih ikhlas lagi kalau nyata2nya barang tidak dikirim tanpa ada kejelasan. Semoga allah memberikan pintu hidayah untuk anda mbak, karna ini bulan puasa. Terima kasih"

Perlawanan

Mulai sejak itu saya tidak berkeinginan lagi memberikan sms ke pada sang penipu. Tetapi disisi lain saya berusaha tabah, mencari jalan keluar dan selalu berdoa siang malam, seperti berdoa agar istri tidak kena guna-gula lagi. Diserba keputus-asaan itulah saya berusaha menjadi intelejen bagi diri sendiri dengan terus mengahantui penipu ini sambil mengumpulkan beberapa bukti yang antara lain:

  • Menyimpan Resi tanda bukti transaksi

    Ini penting bagi saya (dan semua-mua) yang ingin meluruskan pernyataan sekaligus menuntutnya secara hukum. Karena jika resinya lenyap, sulit bagi kita mematikan langkah penipu ini. Sajatinya, para penipu online selalu menggunakan rekening bank yang berbeda (penipu perorangan) kalau berkelompok, sulit bagi kita.

[caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="resi tanggal 15 agustus 2012"][/caption] Ada kemungkinan bagi kita untuk bisa memblokir rekening pelaku. Tetapi tingkat kesulitannya cukup tinggi yaitu kita harus mondar-mandir ke kantor polisi untuk membuat surat pengaduan/penipuan terlebih dahulu, dan barulah kita sodorkan ke pihak bank sebagai betuk tindakan pelanggaran

Mencari no telepone/identitas penipu tersebut di google

Saya sudah mencobanya dan manjur top markotop, berikut screan shootnya: [caption id="" align="aligncenter" width="641" caption="Searching di google dengan keyword tujuan"]

Searching di google dengan keyword tujuan
Searching di google dengan keyword tujuan
[/caption] Dari situ pasti akan terlihat belang suatu penipu, rentetan no telepon yang pernah dia pergunakan di berbagai forum kaskus, menjadikan bukti bahwa sepandai pandai beruk melompat, pasti terpeleset juga.
  1. Yang membuat saya terbelalak, tak lain dan tak bukan dia udah dikenal sebagai verifield member di tokobagus dengan nickname setyawan777.tokobagus.com.

[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="bukti pelaku member toko bagus dengan no telp yang sama"]

bukti pelaku member toko bagus dengan no telp yang sama
bukti pelaku member toko bagus dengan no telp yang sama
[/caption] id member tokobagus yg lain : http://m.tokobagus.com/users/vozasetyawan id member situshp: Aziel id id member kaskus : (Zhielphoyou http://www.kaskus.co.id/member.php?s=098ae6dd37b51b8b22cdda5554bbdbaa&u=3391603)
  • Belajar Kritis

    Mulailah membuat pengakuan, histeris, cengeng dan proaktif kepada situs yang pernah disinggahinya, yah dengan sedikit keberanian tentunya. Rasanya tidak sulit menggunakan fitur :"abuse" yang banyak dipasang diforum FJB manapun.

Dengan mengetahui bahwa dia adalah member di tokobagus sama seperti saya, ini sangat menguntungkan, tetapi walaupun ada jalan, namun cara tersebut tidak efektif, karena jujur saja, apapun bentuk feedback admin manajemen FJB masih belum cukup memuaskan costumer seperti saya. Kami turut menyesal atas musibah yang Anda alami. Kami dapat membantu Anda dengan memberikan data-data dari pemasang iklan yang bermasalah apabila diminta oleh pihak yang berwenang, dalam hal ini Kepolisian Republik Indonesia. Namun permintaan tersebut wajib disertakan pula beberapa data seperti berikut: screanshoot Copy KTP/SIM Anda sebagai pelapor 2. Copy KTP/SIM pemasang iklan *) 3. Copy bukti transfer pembayaran kepada pemasang iklan. 4. Copy bukti resi pengiriman dari pihak pemasang iklan kepada Anda. *) 5. Screen capture / screen shot dari iklan yang bermasalah serta Link (URL) dan ID iklan tersebut. 6. Copy Surat Resmi Laporan Kasus Tindakan Penipuan dari Pihak Kepolisian Republik Indonesia. Setelah kami menerima dan memeriksa validitas berkas-berkas tersebut, berikut dengan permintaan resmi dari pihak Kepolisian Republik Indonesia, maka kami akan memberikan semua data-data pemasang iklan tersebut seperti alamat lengkap, nomor telepon dan kode IP terakhir dari pemasang iklan. Yang selanjutnya dengan data-data tersebut dap............ prettttttttt.........."

Kejelasannya mana? terlihat gak kompeten dan bertele-tele. Begitupun juga di kantor polisipun kita msih harus disuruh membayar 10.000 sebagai bentuk administrasi dan menunggu hingga berkasnya siap dan segera di-aksi. * Catatan buat pembaca: jika ada yang pernah berkunjung ke kepolisian, baik itu besuk rekan napi, saudara dsb. pasti akan ada sebuah meja yang berisi laporan pidana ringan (kecopetan, kemalingan dsb) yang hanya akan menumpuk dimeja komisaris selagi datang berkas laporan baru yang lebih sedap. Cara ini kurang ajib buat pembaca yang ingin meringkus pelaku dengan cepat, Karena saya jamin laporan anda hanya akan diposisi di tumpukan yang paling bawah tanpa berlanjut kejelasannya, dan pada akhirnya berlanjut ditempat sampah*.

Sedari awal tujuan saya melapor ke admin FJB hanya untuk mengetahui alamat pelaku saja. Itupun belum bisa dikabulkan admin, dengan alasan demi melindungi privacy member(sisi yang sebenarnya saya tidak suka)

Memberi tekanan pada pelaku

Kita tahu, kita adalah korban, dengan sisa kekuatan dan daya guna yang, kita masih memiliki daya dan upaya untuk melakukan perlawanan, termasuk mengaduh pada penipu ini. Tak kehilangan akal bulus, tidak ada salahnya kalau tiap malam menjelang tidur, anda harus konsisten dan selalu menghujani sms berbau neraka tiap malam 1 kali tepat tengah malam kepada penjahat-penjahat ini. Dan sesekali jika dirasa perlu membeberkan beberapa bukti yang sudah terkumpul, atau dengan klimaks, anda juga bisa memberi pengakuan palsu bahwa telah melapor polisi, memanggil pengacara dsb. Saya yakin, sobat bisa menstimulun pelakunya dengan Teror EYD yang santun dan benar . Atau bahkan mencari kata2 puitis di portal-potal doa dan google, dan yang tidak kalah penting dari kesemuanya adalah doa.

Penyesalan membawa berkah

Dan gubrak... inilah efek samping tersebut; Melalui perantara seseorang yang mengatas namakan kakak si penipu (jawaban ini membungkam saya setelah 2 hari lamanya menunggu). Seketika tepat pada tanggal 18 agustus 2012 jam 17.00, karena beliau sudah melakukan pernyataan yang isinya berjanji akan membayar kerugian tersebut tanpa harus melibatkan jalur hukum lantaran takut adiknya dijebloskan kepenjara. Dia menyanggupi membayar dengan bentuk uang 150.000 dan pulsa 150.000. Karena mengetahui iktikad baik tersebut, saya hanya berdoa dan mengiklaskan beliau membayar 250.000 saja, sedangkan 50.000-nya saya suruh untuk mendoakan adiknya agar tobat (memberikan santunan uang itu ke musholla), tetapi keringanan tersebut malah ditolaknya. Ok-lah dia sudah membayar. Berikut screenshootnya: [caption id="" align="aligncenter" width="691" caption="uang berhasil kembali"]

uang berhasil kembali
uang berhasil kembali
[/caption] Yang unik ketika beliau membayar dalam bentuk pulsa saya sempat menyesal karena nominal pulsa yang seharusnya Rp.100.00 menjadi Rp200.000 Yallah, begitu mulia bulan ramadahan kali ini. Engkau turunkan sebuah hidayah yang selama ini kupanjatkan kepadamu. Mengetahui hal ini, saya membalas orang yang arif ini dengan dan mengembalikan 100.000 sisanya dalam betuk transfer pulsa

Pesan Moral

Saya menarik kesimpulan bahwa kita semua wajib merasa khawatir untuk berbelanja secara online, sekarang FJB telah mengiklan situs mereka di tv, saya berharap tidak membuat para penipu dengan mudah mengklaim situs FJB ini sebagai ladang mencari penghasilan, nama FJB hanya akan menjadi jelek jika banyak kasus penipuan yang terjadi di sini. Kalaupun sobat terlanjur tertipu, Jangan cepat mengeluh karena itu hanya akan memperkeruh suasana. Tapi jangan lantas menyerah, karena pasti ada hikmah untuk tidak mengulang kesalahan kedua kalinya. Jika sobat berusaha seperti langkah saya diatas tetapi menemui jalan buntu, solusi terakhir adalah berdoa. Ingat!! Doa yang paling diijabahi allah adalah doa orang miskin dan teraniaya. kalaupun hari ini dia gak kena, pasti namanya karma akan jatuh entah itu pada sanak keluarga bahkan temurunnya Ok-lah penipu adalah musuh, tapi tak terbayang musuh yang nyata itu berasal dari diri kita sendiri, karena terlahir dari jiwa naif dan munafik memiliki sesuatu dari apa yang sekedar kita kembangkan dari pola hidup yang terlalu konsumtif tanpa menilai dulu sisi produktifnya Jadi Berpikirlah 2 kali untuk berbelanja online Saya saja enggan, apalagi istri saya yang notabennya orang"ndeso" yang suka berbelanja dipasar tradisional kumuh nan jaoh dimato Semoga tidak membantu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun