Mohon tunggu...
Ahmad Yani
Ahmad Yani Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Tak Ada Kata Terlambat Belajar. Kalau berkenan bisa kunjungi http://blogeraan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pasar Tani Serasa Bebelanja di Kebun

7 Desember 2014   04:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:52 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keberadaan STAI dan Jalur lintas Barat inilah akan menjadi pembangkit gairah perekonomian di pasar tani Bintan. Memang kondisi pasar saat ini masih lesu dan sepi, namun demikian masih ada transaksi jual beli.

Rencanya pasar tani ini juga akan didirikan lapak-lapak khusus untuk berjualan daging dan ayam. Jadi kedepanya pasar tidak hanya bagi pedagang buah-buahan dan sayur mayur. Pemerintah setempat menambah 2 atau 3 kios dipasar tani. Sperti untuk tempat ayam, daging dan ikan juga akan didirikan Cold Storage.


- Hilangkan Kesan Negatif Pasar Tradisional

Jangan disalahkan semakin tumbuhnya pasar modern hingga menyebabkan pasar tradisional tutup, kenyataanya pasar rakyat belum banyak berbenah saat ini.

Ketika kita berbelanja di pasar tradsional acapkali mencium bau menyengat, bau amis, bau apak, tidak sedap untuk kesehatan. Tak jarang kita harus menutup rapat-rapat hidung karena bagi yang tidak tahan mencium baunya bisa muntah-muntah. Apabila kita sudah keluar dari pasar pun, bau tak sedap masis aja melakat dibaju hingga terbawa-bawa sampai ke rumah.

Begitu juga halnya sampah di pasar berserakan dimana-mana, drainese juga penuh dengan sampah meski di pasar tersedia tempat pembuangan sampah sementara. Lalat berterbangan dimana-mana, terkadang membuat lemas yang datang berbelanja.

Begitu juga toilet atau wc pun kurang dirawat, tak jarang bau pesing hingga kotoran manusia pun menempel di kelosot karena tidak ada yang membersihkan toilet. Berbeda ketika kita berbelanja di pasar modern, bau toiletnya aja sudah harum.

Itulah fenomena pasar rakyat yang sering kita temui dihampir seluruh pasar tradisional. Jangan disalahkan apabila kesan negatif pasar rakyat itu terlihat kotor dan jorok.

Kondisi pasar rakyat memang jauh berbeda dengan pasar modern yang semakin banyak dibangun saat ini. Suasana adem, sejuk, nyaman bahkan pasarnya pun ber Ac, tak heran apabila pasar rakyat banyak yang tutup karena kalah saing.

Kenyamanan pasar mempengaruhi pertumbuhan pasar itu sendiri. Dalam hal ini, lingkungan pasar cukup mempengaruhi perkembangan pasar tradisional saat ini. Pasar tidak perlu megah, cukup fasilitas tersedia dan kebersihan terjaga itu sudah cukup senang bagi yang berbelanja.

Namun, apa yang saya lihat dari pasar tani Bintan ini cukup berbeda. Kesan jika pasar rakyat kotor, jorok dan kumuh itu tidak ada di pasar Tani ini. Lingkungan pasar cukup terjaga dan terawat dengan baik. Pasar tani Bintan bisa dicontoh daerah-daerah lain agar kelak pasar rakyat dapat tumbuh dan tentunya meningkatkan roda perekonomian masyarakat. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun