Sanitasi merupakan hal terpenting bagi kehidupan manusia dalam kondisi apapun, salah satunya adalah sudah tiga tahun lamanya dunia ini dilanda sebuah wabah penyakit yaitu COVID-19 (Coronavirus Disease of 2019) atau SARS-CoV2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2). Nama wabah ini diciptakan dan di diskusikan oleh organisasi ICD atau International Classification of Diseases, Organisasi Kesehatan Dunia WHO (the World Organization for Animal Health).
Lalu pada akhirnya disahkan oleh organisasi WHO (the World Organization for Animal Health) bersama Organisasi Pangan dan Pertanian Amerika Serikat atau FAO (the Food and Agriculture Organization of the United Nations) pemberian penamaan pada wabah ini sebagai bentuk tindakan yang dilakukan oleh pemeritahan diseluruh dunia melalui PBB ( Perserikatan Bangsa-Bangsa).
Virus menginfeksi hewan berupa burung, mamalia, bahkan manusia yang artinya virus ini dapat menular kepada hewan dan manusia seperti Rebies dan Malaria, dan virus ini terjadi pertama kalinya terjadi tepatnya di Wuhan Cina pada bulan Desember tahun 2019, dan perharinya korban jiwa semakin meningkat yang diakibatkan oleh wabah virus Covid-19 ini, sehingga proses penyebaran virus Corona Covid-19 ini terjadi sangat cepat menyebar ke seluruh negara di dunia bahkan sampai ke Indonesia dan secara resmi Organisasi Kesehatan Dunia WHO (the World Organization for Animal Health) menyatakan pada tanggal 11 Maret 2020 Pandemi virus covid-19 telah menyerah negara-negara di seluruh dunia, hal ini dapat dilihat dari update kasus setiap harinya.
Dalam Jurnal yang ditulis Walsyukurniat Zendrato yang yang berjudul “ Gerakan Mencegah daripada Mengobati terhadap Pademi Covid-19” tahun 2020 bahwa Virus covid-19 atau SARS-CoV2 ini masih termasuk jenis Genus Betacoronavirus (Beta-CoV) dan tergabung dalam Famili Coronaviridae atau penyakit zoonosis mematikan. Genus Betacoronavirus (Beta-CoV) memiliki kesamaan dengan Genom SARS-CoV-2 yang ditemukan di dalam tubuh Kelelawar yaitu Rhinolophus dengan ukuran kemiripan 96,2%.
Melanjuti analisisnya lebih dalam menggunakan Reseptor ACE-2 untuk mengentahui infeksi yang sel inang dalam kelelawar dan terbukti memiliki afinitas ACE-2 (Enzim pengubah Angiotensin atau Angiotensin Converting Enzyme 2 (ACE-2) Berdampak langsung pada jantung yang lebih tinggi daripada SARS-Cov, sehingga dapat disimpulkan bahwa Kelelawar tidak menularkan secara langsung kepada manusia namun melalui perantara yaitu berkontak langsung dengan kelelawar contohnya mengonsumsi Kelelawar dan mayoritas penyebarannya yaitu Droplet atau Penyakit ini dapat menyebar melalui tetesan kecil dari hidung atau mulut pada saat batuk atau bersin sehingga diharapkan jangan memakan satwa liar yang berbahaya bagi tubuh manusia jika dikonsumsi.
Hal ini datang diakibatkan juga kelalaian manusia yang kuaran keberhati-hatian atau kurangnya kesadaran terhadap Pola makan yang tidak sembarangan, Pola hidup yang tidak sehat dan bersih, Tidak pernah berolahraga, stress, kurang tidur, tidak mau menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya, dan masih banyak lainnya. Pandemi Covid-19 merupakan wabah yang menyerang manusia dengan gejala :
- Demam yang mencapai > 38˚ derajat Celcius
- Batuk
- Nyeri Tenggorokan
- Flu
- Indera perasa atau penciuman menghilang
- Sesak Napas
- Mata Merah
- Diare
- Kelelahan atau Nyeri badan
Kondisi yang lebih parah yang diakibatkan oleh virus ini pada saluran Pernapasan yang terganggu seperti Gagal Pernapasan akut ( Acute Respisatory Failure), Pneumonia (Peradangan Paru-paru), ARDS atau Acute Respiratory Distress Sydrome (Sindrom gangguan pernapasan Akut), virus ini juga akan menimbulkan kerusakan organ badan lainnya yaitu Kerusakan Hati, Kerusakan Jantung, Gagal Ginjal akut, hingga Infeksi sekunder atau infeksi susulan yang diakibatkan adanya mikroorganisme lain yaitu Bakteri.
Diharapkan jika menemukan atau merasakan gejala tersebut, maka segeralah menghubungi fasilitas kesehatan terdekat, Sehingga bukan hanya bertindak berupa pemberian nama pada wabah penyakit Covid-19, dan menurut Center For Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat, Virus covid-19 atau SARS-CoV-2 ini bisa menular melalui kontak atau berdekatan secara lansgsung dengan orang yang teriveksi apabila orang tersebut memiliki gejala yang mirip dengan Virus Covid atau SARS-CoV-2.
Namun PBB (Persatuan Bangsa-bangsa) memberikan tindakan melalui organisasi-organisasi kesehatan yang dibentuknya yaitu WHO (the World Organization for Animal Health) apabila tidak segera ditangani lebih serius maka akan banyak korban jiwa yang berjatuhan.
Tindakannya itu dapat berupa Pengobatan terhadap masyarakat untuk meningkatkan Pola Hidup sehat dan bersih, kurangi kegiatan diluar sementara, jangan takut terhadap Pandemi wabah virus Covid-19 asalkan taat pada aturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintahan untuk memutuskan pandemi covid-19 di indonesia mulai dari Social Distancing berupa jaga jarak antara manusia dengan manusia lainnya, bekerja dan bersekolah dirumah, tidak boleh adanya keramaian, boleh berpergian asalkan ada beberapa keperluan yang darurat, Menggunakan Masker, tidak boleh saling bersentuhan, harus sering menggunakan Hand Sanitizer, serta memberikan Edukasi terkait bahayanya Pandemi Covid-19 ini bukan hanya kepada orang-orang dewasa, namun kepada anak-anak agar tidak takut melawan Pandemi covid-19 dengan mengadakan Edukasi yang menyenangkan yang didalamnya terdapat ada kegiatan belajar sambil bermain dengan penyampaian materi yang sederharna, mudah dipahami, serta mudah dipraktekkan oleh anak-anak dengan menyesuaikan tingkat perkembangan Motorik dan Kognitif pada anak dengan rata-rata fase usia perkembangan sekitar usia 5-12 tahun yang berjumlah 18 anak
Edukasi ini menggunakan Metode Belajar sambil Bermain (Learning by Games). Metode ini memberikan manfaat memudahkan anak dalam proses pembelajarannya dan menciptkan suasana belajar yang menyenangkan, membuat anak tidak merasa bosen atau jenuh ketika belajar, memiliki jiwa kepercayaan diri yang tinggi ketika belajar sehingga membangkitkan kemampuan Berpikir (Kognitif) dan kampuan Gerak (Motorik) Anak. Edukasi ini telah dilakukan oleh Kelompok Mahasiswa KKN kelompok 103 Universitas Pendidikan Indonesia melalui kegiatan KKN UPI pada Hari Jum’at tanggal 29 Juli 2022 pukul 15.30 sampai dengan 17.00 di TPA (Tempat Pengajian Anak) yang berada di TPA TPA Al- Ukhuwah Graha Bandung Asri (GBA) Barat Desa Lengkong, Kabupaten Bandung Jawa Barat merupakan Rangkaian Progam Kerja KKN yang bertemakan “ Desa Layak Air Bersih dan Sanitasi” secara sederhana yaitu dengan cara Sosialisasi Pemilahan sampah berdasarkan Jenisnya yaitu Sampah Organik dan Anorganik ketika ditemukan atau telah disediakan tempat sampah berdasarkan jenis sampah organik dan anorganik serta Tata Cara Mencuci Tangan yang Benar.
Bentuk kegiatan dari edukasi ini pertama Presentasi 2 Materi, kedua Mempraktikkan serta Mengevaluasi dengan memberikan beberapa pertanyaan berupa kuis cepat “ Siapa yang bisa jawab, angkat tangan” terkait Presentasi Materi dan Mempraktikan yang sudah dibahas yaitu Tata Cara Mencuci Tangan yang benar dan Pemilihan sampah Berdasarkan jenisnya yaitu Sampah Organik dan Sampah Anorganik yang menyenangkan dan penuh dengan keseruan, hal ini membuat peserta didik TPA Al Ukhuwah sangat antusias mengikuti kegiatan edukasi ini.
Langkah awal, terdapat 18 peserta didik TPA yang hadir, dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama Laki-laki dibimbing oleh 5 mahasiswa KKN dan Kelompok kedua Perempuan dibimbing oleh 5 orang mahasiswa KKN. Terdapat 10 orang Mahasiswa KKN, 1 orang mahasiswa KKN UPI Shalza Arthya Fadia dari Progam Pendidikan Bimbingan dan Konseling angkatan 2019 mempresentasikan Materi pertama Pemilahan sampah berdasarkan Organik adalah sampah yang mudah terurai karena adanya proses pembusukan secara alami tanpa proses campur tangan manusia dengan memberikan contohnya sampah bekas makanan yang bisa dijadikan sebagai Kompos dan sampah Anorganik adalah sampai yang sulit terurai atau keras, dan perlu bantuan campur tangan manusia untuk mengolahnya kembali biasanya membuat kerajinan tangan dari sampah anorganik contohnya Bungkus Kopi yang dapat dibuat menjadi Tas yang cantik. Kegiatan edukasi Pemilahan sampah berdasarkan jenis sampah organik dan Anorganik ini berjalan selama 45 Menit.
Pematerian ini didukung dengan menyediakan media berupa contoh gambar Sampah Organik dan Anorganik kepada peserta didik saat penyampaian materi terkait pemilahan sampah berdasarkan jenisnya sampah organik dan anorganik peserta didik TPA Al-Ukhuwah. Setelah pematerian selesai dilakukan, peserta didik Mempraktikekan sambil Mengevaluasi peserta didik tentang cara buang sampah berdasarkan Jenisnya yaitu sampah Organik dan Anorganik yang sudah disampaikan.
Dilanjut dengan Pematerian Kedua yaitu “ Tata Cara Cuci Tangan yang Benar” yang disampaikan oleh 1 mahasiswa KKN UPI yaitu Bahzar Fadhal Fikry dari Jurusan Matematika angkatan 2019, dilanjut dengan kegaiatan Mempraktikekan sambil mengevaluasi Tata Cara Mencuci Tangan yang Benar selama 45 menit.
Langkah-langkah sebagai berikut :
Kegiatan ini merupakan bentuk perhatian dan kepedulian dunia pendidikan terhadap Pencegahan Covid-19 dan tidak menghilangkan semangat dalam menjalankan kegiatan pembelajaran pada anak, dengan harapan Kegiatan Pembelajaran masih bisa dijalankan dengan baik dan menyenangkan melalui Progam KKN Tematik 2022 yang dilaksanakan oleh Mahasiswa kelompok 103 dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan tema “ Desa Layak air Bersih dan Sanitasi” untuk Meningkatkan Kesadaran dan Kepedualian Seluruh masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H