Tak pernah saya bayangkan saat pertama kali bekerja di Newmont, tujuh belas tahun yang silam, kalau kata Force Majeure atau “Kahar” ini bakalan berlaku bagi perusahaan kelas dunia seperti Newmont di Sumbawa. Kata ini sudah tak asing lagi di telinga karyawannya, karena setiap kerumunan karyawan kata ini telah menjadi buah bibir yang ranum untuk dibincangkan. Namun apa sesungguhnya arti kata ini, mari kita simak kata mbah Google!
- Keadaan kahar (bahasa Perancis: force majeure yang berarti "kekuatan yang lebih besar") adalah suatu kejadian yang terjadi di luar kemampuan manusia dan tidak dapat dihindarkan sehingga suatu kegiatan tidak dapat dilaksanakan atau tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Yang termasuk kategori keadaan kahar adalah peperangan, kerusuhan, revolusi, bencana alam, pemogokan, kebakaran, dan bencana lainnya yang harus dinyatakan oleh pejabat/instansi yang berwenang. http://en.wikipedia.org/wiki/Force_majeure
---------
Memang tidak terjadi suatu yang luar biasa seperti yang didefinisikan di Newmont, namun kenyataan yang Newmont hadapi nyaris serupa, nyaris berakibat sama, kitidakberdayaan Newmont melangsungkan operasi tambangnya hingga penghujung tahun ini dapat pastikan akan berhenti pada satu titik, Kahar.
Saat ini Newmont beroperasi dengan dana pinjaman dari sejumlah konsorsium bank di Indonesia, hal ini membuat Newmont masih memiliki kewajiban membayar hutang tersebut. Fakta menunjukkan kas yang dimiliki untuk menjamin kelangsungan operasi kian menipis. Larangan ekspor hasil tambang, dikenakannya biaya keseriusan turut membangun pabrik pengolahan dan dipatoknya bea keluar telah melengkapi derita Newmont. Newmont kian hari kian akut, kian parah, …kian sekarat.
Newmont rupanya dipaksa untuk bertahan dalam kondisi sekarat, sementara infus hanya didapat dari penjualan sedikit ton ke pabrik Gresik, pemasukan ini tak membuat Newmont bertahan lama. Hal ini membuat Newmont harus diet ketat akan biaya-biaya pengeluaran termasuk merumahkan sebagian besar karyawannya dan memutus hubungan mesra dengan banyak kontraktor.
Kondisi sekarat ini akan dipastikan berujung pada kondisi Kahar dimana nafas Newmont telah terputus secara alami. Pelan namun pasti, jika belum juga ditemukanya solusi yang dapat menghidupkan operasi tambang ini dalam waktu dekat. Kondisi ini akan mengakibatkan karyawannya tidak bekerja dan kehilangan penghasilannya setengah dari yang biasa mereka terima perbulannya, kehilangan bonus, kehilangan berbagai tunjangan lainnya. Bahkan dipastikan pula karyawan kontraktor akan kehilangan pekerjaan begitu saja.
Pengangguran masal sebentar lagi akan terjadi, hal ini akan membiaskan hal-hal yang tidak diinginkan, kriminalitas tak dapat dihindari, layaknya sebuah adegan film akan kita lihat sebuah kota sepi berdebu, angin meniup dengan kencang di lorong-lorong jalan, sampah berterbangan menari-menari, rumput liar kian meraja lela. Tak terdengar lagi klakson mobil tiga kali saat mundur dan dua kali saat maju, tak terdengar lagi desingan angin dari kompresor AC pada gedung-gedung baja, tak tercium lagi aroma ikan asin dari dapur PBU dan azan pun sayup-sayup kian menghilang.
Indonesiaku kau telah ciptakan ini sebagai ganjaran atas ketidakmampuanmu mengolah kekayaan alam sendiri dan kau limpahkan wabah hitam ini pada investor yang bersedia berbagi atas janjimu. Semangatmu telah merubah kota kecil ini menjadi kota sepi dan mati.
BO
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H