Mohon tunggu...
Blind Side
Blind Side Mohon Tunggu... profesional -

Bodoh itu menyedihkan

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

The Dark Age Sepakbola Nasional: "Timkamnas" (Tim Kampung Nasional)

26 November 2012   18:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:38 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak kecil saya sudah menyaksikann laga-laga Timnas, kalau menang girangnya minta ampun, rasanya dunia milik sendiri kalau kalah sedihnya ngak ketulungan serasa mau kiamat. Tapi sepanjang ingatan saya mau kalah mau menang saya tidak pernah kehilangan cinta pada Timnas apalagi sampai menghujat, teringat saat Timnas kalah dari Thailand di partai final Sea-Games 1997 saya hampir saja memukul seorang tetangga yang menertawakan Timnas Indonesia.

Kalah menang Tim itu representasi Indonesia, mereka mewakili kita, mereka yang terbaik yang kita punya, hingga akhirnya tiba masa dimana semua pecinta Timnas Garuda benar-benar tak tau mau berbuat apa, gelap! Sebuah Masa Kegelapan! (meminjam istilah untuk sebuah masa di Eropa di abad pertengahan). Kita sedih karena di bawah era Djohar (meneyebut nama ini sy benar2 gemas) kita hanya bisa menonton dengan perasaan bercampur aduk, malu karena Tim itu menyendang nama Timnas Indonesia, tidak terima karena mereka yang bermain di dalamya bahkan untuk jadi cadangan Tim Nasional yang sesungguhnya itu pun rasanya sebagian besar tidak layak, pemain-pemain tidak jelas rimbanya yang dipaksakan menjadi "Timnas" dan Gemas karena kebebalan Djohar Arifin (yg kebetulan mukanya juga menjengkelkan).

Satu hal yang membuat saya tak habis pikir, kenapa para pecinta sepakbola Indonesia samasekali tak ada yang bergerak untuk menyatakan sikap, untuk menekan Rezim Djohar yang melumuri muka Garuda dengan kotoran, kenapa ratusan ribu suporter yang masih terus setia memadati stadion-stadion saat laga ISL tidak pernah berpikir untuk menyatakan keprihatinannya, apa betul di Jawa sana orang sudah benar-benar ada dalam kegelapan sampai-sampai kepongahan Djohar dkk. itu sudah tak terlihat lagi? Kalau ada yg bilang suporter Indonesia sebagian besar ada di pihak Djohar saya tidak percaya! Semua laga "Timkamnas" milik Djohar di SUGBK kursi-kursinya tidak pernah terisi sampai setengah kapasitas stadion, Liga karbitan ala Djoharpun sepi penonton dan tentunya sangat tidak menarik.

Ada apa dengan kalian PECINTA TIM NASIONAL INDONESIA??

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun