Saya merupakan salah satu volunteer organisasi AIDS di Taiwan, menurut data Depkes Taiwan tahun 2004 terdata 1520 orang, tahun 2005 ada 3401 orang sampai Juni 2010 sudah meningkat menjadi 19152 orang, 75% berumur 20-39 tahun. Sebagian besar mereka tertular karena penggunaan jarum suntik khususnya bagi mereka pemakai narkoba, gay (homoseksual), seks bebas, baby yang dilahirkan dari seorang ibu penderita AIDS. Ibu hamil yang dinyatakan menderita AIDS akan diberi perawatan lebih dari ibu hamil yang sehat. Selain itu, ibu tersebut harus melahirkan dengan pembedahan dan dilarang memberikan ASI agar merendahkan resiko bayi terkena kontak darah dengan si ibu. Bayi yang baru lahir akan dilihat perkembangannya sampai berumur 1 tahun 6 bulan karena kondisi sebelum umur 1,6 tahun masih keadaan labil. Sampai sekarang belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan AIDS, penderita AIDS hanya dapat mengkonsumsi obat untuk menambah kekebalan tubuh seperti Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitors (macamnya :Zerit, stavudine; Retrovir, zidovudine dll), Protease Inhibitors( macamnya: Crixivan; Kaletra dll), NON-Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitors (macamnya: Viramune; Stocrit) Penyebaran AIDS Beberapa penderita AIDS menyatakan tertular sewaktu memakai narkoba, jarum suntik dipakai bergilir antara pemakai tanpa sadar merupakan cara penyebaran yang paling cepat di Taiwan. Selain itu, beberapa ibu rumah tangga ditularkan oleh suami penderita AIDS. Di Taiwan, PSK merupakan kegiatan illegal tetapi dibeberapa tempat karena sejarah masih lalu masih menjadi bahan pertimbangan pemerintah untuk melegalkan atau tidak. Di tempat "red district" masih diberlakukan untuk memaksa mereka melakukan test darah secara rutin. Selain itu, hubungan seks yang tidak sehat dengan orang yang tidak dikenal. Hubungan seks normal atau gay sangat rawan terkena AIDS. Hubungan seks dengan  orang yang tidak dikenal atau one night stand sangatlah berbahaya. Satu contoh yang pernah saya lihat adalah para turis yang datang berkunjung ke Taiwan. Turis tidak diharuskan untuk melakukan medical check up untuk travelling, hal ini sangatlah rawan jika mereka memiliki penyakit AIDS dan melakukan hubungan seks dengan penduduk setempat. Penyuluhan AIDS Di beberapa tempat Taipei sering disediakan medical gratis, saya sendiri pernah melihat di tempat berkumpul para gay telah disediakan pelayanan test darah gratis, test darah yang dilakukan atas nama organisasi dapat menggunakan nama inisial agar jati diri mereka mendapat perlindungan. Selain test darah, beberapa organisasi di Universitas membagikan condom gratis, hal ini diharapkan agar mereka melakukan hubungan seks aman. Terkadang sekolah menengah bekerjasama dengan organisasi AIDS untuk memberikan penyuluhan cara penularan AIDS. Penyuluhan AIDS diharapkan agar masyarakat awam mengerti tentang cara penularan AIDS dan bagaimana berhadapan dengan para penderita AIDS. Selain itu, penyuluhan juga bertujuan agar mereka positif penderita AIDS segera melaporkan diri agar tidak menyebarkan penyakit mereka ke orang awam, karena sampai sekarang masih banyak masyarakat merahasiakan penyakit AIDS dan tetap melakukan kontak darah atau seks dengan pasangan mereka. AIDS dapat hidup seperti orang sehat lainnya Kurangnya informasi orang awam mengenai penderita AIDS membuat mereka dijauhi oleh lingkungannya. Sampai sekarang hanya sedikit orang yang membukakan tangannya terhadap penderita AIDS. Bahkan beberapa sekolah di Taiwan tidak menerima murid penderita AIDS walaupun penolakan beralasan orang tua murid lainnya. Dengan mengkonsumsi obat-obatan dan menjaga kondisi tubuh, biasanya penderita AIDS dapat berumur lebih panjang. Mereka dapat melakukan kegiatan seperti orang sehat lainnya, beberapa orang yang saya temukan mereka tetap mendapatkan pekerjaan tetap sebagai guru, pelayan restoran, sales dan lainnya. Dengan adanya penyuluhan di televisi, radio ataupun kegiatan sosial lainnya diharapkan agar masyarakat umum tidak lagi menjauhi para penderita AIDS dan dapat hidup damai bersama. Memeluk atau menggendong bayi penderita AIDS tidak akan menularkan AIDS, mereka membutuhkan dukungan moral yang lebih daripada masyarakat pada umumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H