Pandemi Covid-19 pertama kali datang ke Indonesia pada awal tahun 2020 tepatnya pada bulan maret, tidak terasa pandemi Covid-19 menemani kita semua selama satu tahun. Pandemi berdampak pada semua bidang baik ekonomi, sosial, politik, dan  tidak ketinggalan juga bidang pendidikan.Â
Semua aktivitas yang biasanya kita jalani harus terganggu bahkan ada yang terhenti akibat dari pandemi ini. Bagi para pelajar pandemi sangat berdampak bagi kelangsungan proses belajar mengajar mereka yang biasanya belajar tatap muka di sekolah berganti menjadi belajar secara daring.
Tahun 2021 merupakan tahun kelulusan bagi para pelajar kelas 12 SMA di seluruh penjuru indonesia, tinggal menghitung hari mereka akan melepas almamater SMA masing-masing. Selama satu tahun penuh di tingkat akhir ini mereka lalui secara daring. Sangat disayangkan karena sebagai mestinya kelas 12 merupakan tahun genting bagi pelajar SMA, dimana mereka akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.Â
Pelajaran daring yang dilakukan kurang efektif, hal ini mengakibatkan angkatan 2021 harus berjuang lebih lagi. Mereka harus belajar dua kali lipat untuk mempersiapkan ujian-ujian yang akan dilakukan dan juga harus bisa menyelesaikan studi di tengah kondisi yang tidak mudah ini. Bisa dibilang pandemi bagi angkatan 2021 merupakan penghambat mereka mencapai masa depan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim merilis kebijkan proses belajar daring selama pandemi Covid-19 bahwa guru tidak boleh mengejar kurikulum sehingga membebani siswa. Nadiem memberikan tiga opsi kurukulum selama pandemi: sekolah tetap mengacu kurikulum nasional, sekolah memakai kurikulum darurat, dan sekolah menyederhanakan kurikulum secara mandiri.Â
Namun demikian, dalam kenyataannya tugas  sekolah yang menumpuk selama pandemi menjadi makanan sehari-hari para siswa. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melakukan survei tentang pelaksanaan belajar daring selama pandemi di 20 provinsi dan 54 kabupaten/kota menyebut 73,2% siswa dari 1.700 responden, atau 1.244 mengaku terbebani tugas dari para guru. Bagi angakatan 2021 yang menduduki bangku kelas 12 SMA hal tersebut membuat mereka tidak dapat menyisihkan waktu belajar untuk mempersiapkan ujian masuk PTN.
SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) merupakan istilah untuk jalur masuk PTN dan untuk itu harus mengikuti UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) yang akan diselenggarakan tidak kurang dari sebulan lagi, seperti dilansir dari web resmi LTMPT (Lembaga Tes Masuk  Perguruan Tinggi) untuk jadwal kegitan UTBK_SBMPTN 2021 pelaksanaan UTBK gelombang 1: 12-18 April 2021 dan gelombang 2: 26 April - 02 Mei 2021. Dan untuk registrasi akun LTMPT sudah dilaksanakan dari bulan Februari lalu. Update data registrasi akun LTMPT per Selasa, 02 Maret 2021 Pukul 07.55 WIB dilansir dari akun instagram resmi @ltmptofficial total siswa akun LTMPT yang sudah permanen sebanyak 1.370.395 akun.
Pada tahun 2020 UTBK hanya mengujikan materi TPS saja dengan alasan  sehubungan adanya Pandemi Covi-19 "Karena kondisinya sedang tidak biasa. Sedang ada Covid-19). Kalau kondisinya normal ya TPS dan TKA tetap ada," terang Ketua LTMPT, Mohammad Nasih, Jakarta, Selasa, & April 2020. Berbeda dengan tahun sebelumnya, materi yang diujikan tahun 2021 pada UTBK meliputi TPS (Tes Potensi Skolastik) dan TKA (Tes Kemampuan Akademik).Â
Hal ini sangat bertentangan dengan pernyataan  ketua LTMPT tahun 2020, dimana dapat kita ketahui semuanya kasus Covid-19 di Indonesia hingga saat ini masih terus meningkat. Temtu saja bagi para siswa angkatan 2021 kebijakan tersebut sangat tidak menguntungkan, mereka yang satu tahun penuh belajar daring tidak diberi keringanan seperti angkatan 2020 yang hanya merasakan pandemi beberapa bulan jasa di penghujung tahun akhir mereka.
The real angkatan lulusan pandemi memang sangat pas ditunjukkan bagi angkatan 2021. Semangat tinggi dan kesungguhan yang gigih sangat diperlukan bagi angkatan ini untuk menyelesaikan studi akhir tingkat SMA serta untuk berhasil masuk kampus impian masing-masing. Wayne Dyer seorang penulis terkenal asal Inggris pernah berkata "Masa depan yang cerah tidak pernah dijanjikan pada siapun. Kamu harus mengejarnya sendiri." Semangat terus angkatan 2021 the real lulusan pandemi!