Human, Foe; Me

bermacam macam kejadian; entah itu teman seperjuangan yang mengaku lupa untuk memberitahu hari pernikahan dia, rekan yang suka komplain aja dengan jadwal kerja tapi tidak mau introspeksi diri, entah itu manusia manusia dewasa yang seumuran emak aq yang selalu sibuk dengan diri aq, aq yang duduk diam depan lappy saja dikomplain hahaha, ada lagi a 'tetangga yang ributnya nauzubillah tanpa mau peduli dengan orang sebelah entah mau istirahat atau beribadah, ada lagi teman yang judulny 'sudah laku' sibuk mengenalkan dengan cowo lain dan yang patennya ngasi no tlpn tanpa minta ijin dulu ama yang punya, mantap kan??? mantap lah, dengan senang hati aq remove entah itu account, no tlp everything. tidak menghargai? hohohoho anda yang duluan tidak menghargai no tlpn saya sebagai teman anda dari jaman ingusan dulu. saya belum menikah bukan urusan anda, itu takdir saya dengan Tuhan ,tidak usah sok peduli tapi justru menyakiti pertemanan. ada lagi manusia yang menjadi rekan entah sebab musabab membenci setengah mati, tapi selama urusan kerjaan aq tidak dihambat dia, go ahead. karena memang membenci dan menyukai hak masing masing orang.

itu sajakah uneg uneg aq? entahlah. aq terdiam setelah 'mendata' beberapa fakta di atas. ada apa dengan semua ini? kenapa makin hari justru makin banyak masalah dengan manusia kalau tidak mau mengatakan 'musuh'. kenapa? makin berlalu hari kenapa makin sensitif? makin sensitif atau justru makin menyadari banyaknya manusia tidak nyambung di atas bumi ini?

well, mari mulai mengurai benang kusut. suatu ketika: 'okay, kalo mantan sahabat kamu lupa mengundang kamu di pernikahan dia, kamu kesal, trus kenapa? tidak kenapa kenapa. aq tetap makan, idung aq tetap di tempatnya, kerjaan aq tetap seperti ini, uang aq tidak berkurang karenanya, bumi pun akan tetap berputar pada porosnya. so what? yups tidak kenapa kenapa. tidak ada yang berubah karenanya, justru kalo mau berpikir baguslah tidak diundang, waktu dan uang tidak habis huahahahahahahahhaha #kidding! inilah hidup sekarang. dulu kita berteman bukanlah sebuah 'kewajiban' dia akan juga menjadi sahabat kita sekarang. jika mereka mereka yang tidak menyukai aq dan sibuk selalu berkomentar dengan semua yang aq pakai, yang aq lakukan, biarkanlah, toh tidak mempengaruhi rotasi hidup aq. biarkan mereka, karena hater = hidden fans. sadar atau tidak memang begitu, mereka yang selalu up date jam berapa aq pulang kerja (yang mana orang tua aq belum tau secara detail), mereka yang tau jenis jilbab baju sepatu tas yang aq pakai, mereka yang tau bagaimana cara aq berjalan cara aq tertawa, everything about me!! nah hidden fans right? hanya saja mereka tidak mau mengakui jauh di lubuk hati mereka iri dan perhatian hagzhagz.

mengatakan kalo aq ikhlas dengan semua ini? belum!! kalo aq ikhlas pastinya aq tidak akan menulis note ini. aq 'mengatakan' aq ikhlas karena aq diam dan menikmati kejadian yang terpampang di depan mata aq, tapi belum. belum ikhlas. belum menerima dengan ikhlas. dan aq tau sampai bila aq benar benar menikmati semua kenyataan yang tidak menyenangkan ini. aq masih memilih untuk tidak mengklakson teman sok biro jodoh aq ketika papasan, mungkin nanti dengan hati yang lapang aq akan tersenyum dan memulai menjabat tangan dia. suatu saat aq pun akan tersenyum dan menyapa duluan ketika papasan manusia manusia seumuran emak aq walaupun tidak akan dibalas. suatu hari nanti aq pun tetap dengan hati lapang berpikir bahwa sabahat seperjuangan aq melupakan aq dari list tamu hari bahagia dia. ya suatu hari nanti, tidak lama, i guarantee that!!!

sadar atau tidak justru karena para hater inilah aq/ kita/ anda sekalian bisa menjadi lebih baik seperti sekarang ini. karena success it the sweetest revenge. mereka merekalah yang menjadikan hati kita menjadi keras, pejal mencapai mimpi kita, membuat hidup kita lebih baik. pelan tapi pasti waktu membuat kita 'menseleksi' orang orang dalam pergaulan kita. tujuan kita meraih mimpi, bukan mempertahankan sebuah persahabatan dengan SATU orang. jika binatang ada istilah seleksi alam, manusia ada seleksi waktu (my own jargon) heuheu.

aq ingat ketika aq sekolah menengah dulu ada satu guru yang menjadi tempat curhat aq justru menyebarkan curhat aq ke guru lain yang menjadikan guru lain menyindir aq ketika di kelas. hahahah #ketawa miris!! bukannya menjadi siswa durhaka, tapi ya, apa yang bapak lakukan dulu membekas di hari saya sampai sekarang setelah hampir 10 tahun berlalu. tapi pak, walaupun begitu, sekarang saya begini, satu demi satu mimpi dan terget hidup telah saya raih satu demi satu. dan saya percaya, mulut ember bapaklah yang memotivasi saya menjadi begini, karena success is the sweetest revenge. terima kasih pak :D

huaaaaa,,, i do love my blessed life :)