Mohon tunggu...
Blasius DikiAnggoro
Blasius DikiAnggoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STFT Widya Sasana Malang.

saya berusaha menjadi pribadi yang mampu berguna bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Wisata Alam Penggerak Ekonomi

5 Oktober 2021   19:32 Diperbarui: 5 Oktober 2021   19:59 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Batu-batu yang tersusun dengan sendirinya juga mulai dimanfaatkan sebagai sport foto dan permainan. Dan pembangunan gazebo-gazebo untuk bersantai. Ini semua ditujukan untuk menarik wisatawan.  

Memang tidak semua program pembangunan dilakukan dengan dana desa. Sebagian dana yang digunakan untuk membangun wisata itu berasal dari dinas pariwisata. Tetapi hal ini bukan menjadi soal, yang terpenting yakni penggunaan dana dari pemerintah yang tepat itulah yang utama. 

Perlu diketahui, sebelum adanya pembangunan yang dilakukan di Gunung Batu, wisata ini sudah dikelola dengan sederhana oleh para pemuda di sana. 

Mereka sudah menarik biaya bagi setiap pengunjung yang datang sebesar Rp. 5.000,00 sebagai uang parkir. Uang yang didapatkan dari menunggu wisata itu digunakan untuk kas karang taruna dan sebagian digunakan untuk kebutuhan selama berjaga. 

Hal ini di respon baik oleh kepala desa di sana sebab mereka secara tidak langsung memberikan rasa aman dan juga mengenalkan wisata itu kepada khalayak ramai.

Gunung batu saat ini sudah berubah menjadi tempat yang lebih menarik untuk dikunjungi. Pembangunan yang dilakukan membuat semakin indah tempat wisata itu. 

Desa Srikaton tidak hanya memiliki wisata gunung batu, tetapi desa ini memiliki alun-alun desa yang juga memiliki tempat untuk bersantai menunggu sore. 

Dua destinasi lokal ini menjadi sumber mata pencarian masyarakat Srikaton. Banyak dari mereka yang mencoba untuk berjualan makanan, tentu harga makanan yang disajikan di sana tidak semahal makanan yang ada di kota-kota besar. Barangkali harga makanan di sana dapat dijangkau dengan mudah oleh pengunjung dan juga masyarakat di sana. 

Dua tempat wisata yang dibangun oleh desa Srikaton menjadi tempat pertumbuhan ekonomi dan perbaikan ekonomi masyarakat di sana. Sebelum adanya dua wisata tersebut banyak orang yang bekerja sebagai pekerja buruh di pabrik atau di ladang. Saat ini pe  kerjaan itu sudah mulai berkurang peminatnya. 

Saat ini mungkin orang lebih memilih berjualan di tempat-tempat wisata itu, karena lebih mudah dan tidak terlalu menguras tenaga dan barang tentu penghasilan lebih baik. 

Hal ini tidak hanya berdampak baik bagi pelaku usaha kuliner, perajin (pemoles) batu bungur juga berdampak. Dengan adanya dua objek wisata yang ramai diminati banyak orang, ini juga menyediakan cindera mata asli desa juga akan mendapatkan dampak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun