Mohon tunggu...
Blasia Tesla
Blasia Tesla Mohon Tunggu... -

Penulis pemula dan belajar melihat dunia dari kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mahasiswa dan Dosen

20 November 2017   13:36 Diperbarui: 20 November 2017   13:45 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: gettyimages.com

Universitas tak lain merupakan tempat penampungan otak, berbagai macam otak ada di universitas. Otak tersebut digunakan oleh berbagai macam manusia pula, universitas menyebutnya sebagai "mahasiswa". Masing-masing mahasiswa memiliki karakter yang berbeda, cara pandang berbeda, juga cara pemakaian otak yang berbeda pula. Otak tersebut tidak hanya di kendalikan oleh mahasiswa tersebut tetapi juga dikendalikan oleh manusia lainnya, universitas menyebutnya "dosen". Setiap dosen memiliki karakter yang berbeda pula dan cara mengendalikan mahasiswa berbeda pula.

Dosen dan mahasiswa, dua macam manusia di universitas yang saling bertolak belakang. Dosen memiliki hak yang spesial dari mahasiswa, hak hak yang menguntungkan dosen tersebut, tak jarang hak-hak spesial tersebut disalahgunakan oleh dosen yang merugikan mahasiswa. Dosen tak pernah salah dan tak pernah mengaku salah. Semua aturan dibuat oleh dosen yang sifatnya mengikat dan membebankan mahasiswa, tak dipikirnya sesulit apa aturan yang dibuat. Sedangkan mahasiswa hanya bisa tunduk dan patuh bagaikan singa sirkus yang takut pada cambuk pawangnya. Mahasiswa juga perlu kebebasan walaupun hanya sempat untuk bernapas. Mahasiswa butuh kedekatan bukan ancaman, karna ancaman mahasiswa menjadi takut, takut akan mencoba hal baru, takut membuat kesalaham untuk perubahan, takut akan kegagalan untuk kesempurnaan. Bagaimana mahasiswa akan berkembang?

Dosen mengendalikan mahasiswa dengan alat pengendali yang diagung-agungkan oleh mahasiswa yang di sebut dengan "nilai". Bagi mahasiswa nilai adalah segalanya, tanpa itu semua sia-sia. Dengan alat pengendali yang disebut nilai tersebut, mahasiswa tidak bisa berkutik dan menentang aturan aturan sipengendali dalam berbagai macam cara. Sehingga mahasiswa berpikir dua kali untuk melanggar aturan. Mahasiswa seperti robot dan dosen lah yang memegang remote controlnya. 

Namun di sisi lain mahasiswa sangat membutuhkan dosen, dosen adalah orang tua di universitas, pendorong mencapai impian, peguat disaat lemah, memotivasi saat terpuruk, penopang disaat terjatuh, penuntun disaat tersesat. Dosen dan Mahasiswa, terkadang mereka bagaikan minyak dan air yang saling berdampingan dan saling menguatkan, terkadang mereka bagaikan langit dan bumi yang tak bisa disatukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun