Mohon tunggu...
Blandinna Octaviany Aya
Blandinna Octaviany Aya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran Filsafat Karl Marx Mengenai "Materialisme" Serta Implementasinya di Kehidupan

15 Desember 2023   22:20 Diperbarui: 15 Desember 2023   22:22 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Karl Marx adalah seorang filsuf, sosiologi, ekonom, politisi dan aktivis. Pemikiran-pemikirannya disebut sebagai kritik politik ekonomi dari perspektif kaum proletar yang dikenal dikenal sebagai filsafat kritis. Karya Marx banyak dipakai sebagai pisau analisis, pada dasarnya karya Marx menjelaskan tentang pemahaman filosofi keadilan sosial dengan mengambil kasus-kasus ketidakadilan dalam ekonomi yang didasarkan pada pemikirannya tentang dialectical and historical materialism. Pemikiran inilah yang membuat Marx dicap sebagai anti tuhan untuk mewujudkan masyarakat tanpa kelas, tanpa penindasan, dan tanpa alienasi masih selalu diperdebatkan. Materialisme adalah sistem pemikiran yang meyakini materi sebagai satu-satunya keberadaan yang mutlak dan menolak keberadaan apapun selain materi. Sistem berfikir ini menjadi terkenal dalam bentuk paham materialisme dialektika Karl Marx. Marx berpendapat bahwa manusia adalah makhluk alamiah dalam obyek alamiah.

Tujuan utama ajaran marxisme adalah menudukkan masyarakat khususnya kaum buruh pada martabat dan kekuasaanya. Sedangkan untuk mencapai tujuan tersebut, perlu diadakan perubahan dalam sistem sosial secara besar-besaran (revolusi). Melalui revolusi maka segala bentuk dari penindasan, ketidakadilan,aliensi yang sumbernya dari alat produksi secara pribadi dapat dihapuskan. Kemunculan materialisme Marx sebagai aliran keras-kepala dipicu oleh permusuhan terhadap sejumlah kelas yang dianggap sebagai pemangsa. Dan menentang para lintah darat atau tuan tanah, Marx menerimanya dengan menentang kapitalis dan terlalu praktis karena terlalu banyak memusatkan masalah-masalah yang terjadi pada zamannya. Pandangan Marx yang menjadikan materi sebagai primer di atas, di kenal dengan konsep materialisme historis. Materialisme historis merupakan pandangan ekonomi terhadap sejarah. Kata historus ditempatkan Marx dengan maksud untuk menjelaskan berbagai tingkat perkembangan ekonomi masyarakat yang terjadi sepanjang zaman. Sedangkan materialisme yang dimaksud Marx adalah mengacu pada pengertian benda sebagai kenyataan yang pokok. Marx tetap konsekuen memakai kata historical materialisme untuk menunjukkan sikapnya yang bertentangan dengan filsafat idealism.

Keyakinan Marx adalah "Bukanlah kesadaran yang menentukan keberadaan manusia, sebaliknya, keadaan sosiallah yang menentukan kesadaran mereka" Inilah yang kemudian terkenal menjadi materialisme sejarah. Dalam pandangan Marx, semua penginderaan atau penerapan merupakan interaksi antara antara subyek dan obyek yang diubah dalam proses pengetahuan, proses pengetahuan itu bukan seperti yang telah dikira, perburuan yang obyeknya konstan walau semua adaptasi adalah pada pihak yang mengetahui. Sebaliknya, baik subyek maupun obyek, baik orang yang mengetahui maupun benda yang diketahui, berada dalam proses saling adaptasi yang sinambung. Ia menyebut proses ini "dialektis" karena proses ini tak pernah sepenuhnya lengkap.

Implementasi pemikiran Karl Marx dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan dengan mempertimbangkan konsep-konsep yang dia kemukakan, seperti Kesadaran Kelas: Marx berpendapat bahwa masyarakat terbagi menjadi dua kelas utama, yaitu pemilik modal (borjuis) dan pekerja (proletar). Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa meningkatkan kesadaran kelas dengan memahami perbedaan kepentingan dan hak-hak antara kedua kelas ini. Contohnya, dalam perjuangan untuk hak-hak pekerja, seperti upah yang adil dan kondisi kerja yang layak, kita dapat bersolidaritas dengan sesama pekerja untuk memperjuangkannya.

Kepentingan Bersama: Marx mengajarkan pentingnya kerjasama dan solidaritas di antara anggota kelas pekerja. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menerapkan pemikiran ini dengan mendukung gerakan solidaritas sosial, seperti serikat pekerja atau kelompok advokasi hak-hak buruh. Selain itu, membantu sesama dan menjadi perhatian terhadap kebutuhan orang lain dapat mencerminkan semangat keprihatinan sosial Marx.

Kritik terhadap Kapitalisme: Marx mengkritik kapitalisme karena dianggap menciptakan ketidakadilan sosial dan ekonomi. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menerapkan pemikiran ini dengan mempertanyakan dan mencari solusi terhadap ketidakadilan yang kita lihat di sekitar kita. Misalnya, memikirkan dampak ekonomi yang berpotensi merugikan masyarakat, merencanakan kegiatan ekonomi yang lebih berkelanjutan, dan mendukung inisiatif yang mendorong pembagian kekayaan yang lebih adil.

Pembaharuan Sosial: Marx memandang revolusi sosial sebagai cara untuk mengatasi ketidakadilan dan menggantikan sistem yang tidak adil. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mengimbangi pemikiran ini dengan mendukung perubahan sosial yang lebih baik melalui jalur politik, advokasi, atau bahkan komunitas lokal. Memperjuangkan perubahan yang lebih inklusif, adil, dan berkelanjutan dapat menjadi implementasi dari pemikiran Marx.

Penting untuk diingat bahwa implementasi pemikiran Marx dapat bervariasi tergantung pada interpretasi individu dan konteks sosial-politik dalam masyarakat di mana kita hidup.

Nama : Blandinna Octaviany Aya

NIM   : 1512300008

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun