Hal pertama yang harus dilakukan untuk dapat melakukan operasi kista endometriosis dengan tanggungan BPJS tentunya adalah datang ke FasKes pertama yang terdaftar di kartu BPJS pasien, lalu minta rujukan ke poliklinik ObsGyn di RS terdekat yang kemungkinan dapat melakukan operasi Kista Endometriosis. Sebelum meminta rujukan dari FasKes Pratama ada baiknya mencari tahu terlebih dahulu jika di RS rujukan yang akan dituju memiliki dokter obsgyn dengan subspesialis onkologi atau endokrinologi.Â
Setelah dapat rujukan, datang ke RS terpilih untuk daftar. Saya kebetulan memilih RS Prikasih karena itu yang paling dekat rumah dan disana ada dokter obsgyn subspesialis onkologi. Setelah daftar di RS, tunggu antrian di dokter obsgyn yang dipilih. Dokter obsgyn kemudian akan memeriksa daerah sekitar rahim dengan USG untuk melihat ukuran, posisi, dan jenis kista yang terdapat dalam rahim pasien. Pada kasus saya, ditemukan kista endometriosis sebesar 9cm di ovarium kanan. Setelah hasil USG jelas, dokter akan mengambil keputusan apakah harus operasi atau tidak. Jika harus operasi, dokter akan memberikan surat untuk cek darah, scan toraks, dan ke dokter jantung. Khusus pada masa wabah, ada tambahan tes PCR covid19. Dokter juga akan memberikan surat untuk kontrol lanjutan minggu depan untuk memeriksa seluruh hasil tes.
Cek darah dan scan toraks dapat dilakukan langsung setelah selesai kontrol obsgyn dan hasilnya akan jadi dalam waktu 2 jam atau lebih. Untuk tes pcr covid19 dan cek jantung harus dilakukan sesuai jadwal yg telah tertulis di surat yang diberikan dokter obsgyn tadi.
Tes PCR covid19 untuk keperluan operasi yang tidak berhubungan dengan covid19 di RS Prikasih tidak ditanggung BPJS. Biaya yang harus dibayarkan untuk tes PCR covid19 di RS Prikasih adalah sebesar 225rb per orang. Prosedurnya pertama datang ke pendaftaran umum, lalu serahkan surat untuk tes PCR covid19 dari dokter obsgyn, lalu serahkan surat pendaftaran ke petugas PCR covid19, lalu pasien akan diberikan nota, lalu lakukan pembayaran di kasir terlebih dahulu. Setelah bayar, kembali lagi ke tempat tes PCR covid19 untuk menunggu diswab. Hasil PCR covid19 akan jadi sekitar 3 hari setelah swab.
Untuk ke dokter jantung biasanya harus ada perjanjian terlebih dahulu, pendaftaran perjanjian dapat dilakukan langsung setelah selesai kontrol obsgyn. Untuk mendaftar perjanjian ke dokter jantung, pasien harus ke loket pendaftaran, menunjukkan surat rujukan ke dokter jantung kepada petugas, lalu petugas akan memberikan jadwal dokter jantung. Nanti pasien datang kembali ke RS pada jadwal yg telah ditentukan tadi untuk cek jantung. Pada hari yang telah ditentukan untuk ke dokter jantung, sebelum kontrol ke dokter jantung pasien harus EKG atau rekam jantung serta ambil hasil lab darah dan scan toraks terlebih dahulu sebagai bahan analisa dokter jantung.Â
Setelah semua tes keluar hasilnya, tiba pada jadwal kontrol lanjutan dimana dokter obsgyn akan memberikan jadwal operasi. Penentuan jadwal operasi didasarkan pada ketersediaan waktu dokter obsgyn tsb, ketersediaan ruangan operasi, masa kadaluarsa hasil tes PCR, dan jadwal haid. Operasi tidak dapat dilakukan jika pasien haid, maka harus dipastikan bahwa pada hari operasi pasien tidak akan haid. Jika ternyata pasien haid pada jadwal yg telah ditentukan maka jadwalnya akan diundur sampai haid pasien tersebut selesai.
Pada hari yang telah ditentukan untuk operasi, pasien harus siap di RS sekitar 7 jam sebelum jadwal operasi. Kebetulan saya dapat jadwal operasi jam 8 pagi, sehingga harus siap di RS dari jam 1 pagi. Kegiatan yang dilakukan selama 7 jam sebelum operasi adalab sebagai beikut. Pertama pasien datang ke IGD dan menunjukkan surat rujukan operasi dari dokter obsgyn ke petugas IGD. Lalu petugas IGD akan menjelaskan segala persiapan yang harus dilakukan pasien sebelum operasi.
Tahap selanjutnya saya kurang tahu karena ternyata saya haid pada tanggal operasi tersebut sehingga jadwal operasinya batal. Namun setelah haid saya selesai saya memutuskan untuk pindah RS karena ternyata RS Prikasih tidak menyediakan layanan operasi kista dengan metode laparoskopi. Untuk pindah RS, yang perlu anda lakukan adalah datang kembali ke RS yang semula anda datangi lalu sampaikan ke dokternya kalau mau pindah RS karena ingin opreasi dengan metode laparoskopi. Nanti dokter akan memberikan surat rujukan ke RS tipe A atau B yang memiliki fasilitas laparoskopi untuk selanjutnya kontrol disana. Pada kasus saya, dokter memberikan rujukan ke RSUP Fatmawati yang merupakah RS Tipe A. Pada post selanjutnya saya akan sampaikan prosedur operasi kista di RS Tipe A.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H