sekarang dia duduk dan mulai mengabsen, nama yang dipanggil harus mengangkat tangan sebagai tanda masuk, satu persatu nama kami disebut, hingga tiba giliranku.
"wira putra"
"hadir bu" sahutku dengan tegas sambil mengangkat tangan kanan.
semua orang melihat kearahku, meski semua begitu, tetap saja dipandangi orang bersamaan membuatku gugup dan salah tingkah, untung saajaitu tidak berlangsung lama, karena absen masih berjalan dan semua orang akan mengalihkan pandangannya pada nama-nama selanjutnya hingga yang terakhir.
bersambung.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H