Mohon tunggu...
Yulia Dwisetyaningrum
Yulia Dwisetyaningrum Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Physics Teacher, Graduate Student, Traveler, Detective Stories Addict

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Situs Liyangan : Kemegahan Mataram Kuno yang Termakan Lahar Sindoro

27 Juli 2013   10:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:58 1386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Situs Liyangan"][/caption] Situs liyangan merupakan situs peninggalan Mataram Kuno ke sekian kali yang ditemukan di Temanggung. Setelah kemarin melihat berita pameran artefak situs Liyangan di facebook (tanggal  17-23 Juni 2013), saya jadi ingin mengunjunginya. Tetapi apalah daya tangan tak sampai, ada saja halangan tak bias berkunjung ke sana. Akhirnya pada hari ini, kesempatan itu datang juga pada saya. Pagi sekali kami mempersiapkan diri. Gas motor kami pun mulai mengepul untuk memanaskan mesin. Pukul 08.20 WIb kami menuju lokasi. Perjalanan kami tempuh selama 30 menit (Bulu-Ngadirejo). Situs Liyangan terletak di dusun Liangan, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung. Dari arah Semarang, setelah sampai di Parakan, ambil arah Weleri/Jakarta, kemudian di Ngadirejo, ambil arah jalan lingkar Ngadirejo. Tiba di perempatan (lampu lalu lintasnya rusak) ambil arah Jumprit, lurus terus sampai menemukan gate atau gapura bertuliskan dusun Liangan atau seperti ini [caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Gerbang Desa menuju Situs Liyangan"]

Gerbang Desa menuju Situs Liyangan
Gerbang Desa menuju Situs Liyangan
[/caption] Jalan dari gapura sampai ke situs Liyangan, cukup terjal. Hanya motor atau kendaraan roda dua yang mampu melewati jalannya dikarenakan sempit, menanjak, dan terjal. Jika Anda menggunakan kendaraan roda 4, dapat diparkir di pusat informasi situs Liyangan dan kemudian berjalan menuju situsnya. Tiket retribusi dan parkir roda 2 adalah Rp 3.000,00/motor.

[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Kondisi jalan menuju Situs Liyangan"]

Kondisi jalan menuju Situs Liyangan
Kondisi jalan menuju Situs Liyangan
[/caption]
Hanya kami pengunjung di situs Liyangan saat kami tiba. Kami berbincang sedikit dengan pak penjaga pos. Beliau menunjukkan dimana tempat artefak dan seperti apa gambaran umum dari situs Liyangan yang baru di temukan ini. Masih sibuk aktifitas penggalian di situs tersebut. Saya cukup kaget juga ketika melihat salah satu penggali di sana adalah seorang ibu. Dengan berlinang peluh, semangat beliau tak kalah dari pekerja laki-laki.

[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Aktifitas Penggalian di Situs Liyangan"]

Aktifitas Penggalian di Situs Liyangan
Aktifitas Penggalian di Situs Liyangan
[/caption] Belum cukup banyak artefak dan bangunan candi yang ditemukan di situs liyangan ini. Kami hanya menjumpai satu bangunan candi yang utuh, dan beberapa yang belum lengkap dan hanya beberapa tumpukan batu. Terlihat pula sebuah bangunan yang sudah tak utuh dan terlihat seperti beteng pertahanan atau hanya sekedar pagar biasa ya (hehe belum jelas). Ya tidak banyak yang dapat kami lihat saat itu. Ukiran atau pahatan pun sepertinya telah rusak termakan lahar Sindoro saat bencana dulu. Menurut temuan balai Arkeologi Yogyakarta, Situs Liyangan merupakan kompleks peninggalan Mataram Kuno yang terdiri dari tiga bagian yakni area hunian, area peribadatan, dan area pertanian. Situs ini merupakan bukti bahwa pemerintahan terstruktur itu nyata dan ada saat jaman Mataram dulu.

[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Area yang Tergali"]

Area yang Tergali
Area yang Tergali
[/caption] Penemuan lain adalah pecahan guci kuno zaman Dinasti Tang yang ditemukan di area hunian oleh para penambang pasir. Pecahan guci ini lantas disusun hingga menjadi sekitar 40 guci. Guci ini digunakan sebagai alat perkakas rumah tangga seperti mangkok, wadah air, dan sebagainya. Beberapa guci Cina yang ditemukan pun membuktikan bahwa masyarakat sudah menggunakan peralatan modern untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sekarang, guci ini disimpan di perangkat desa setempat.

[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Foto Gerabah di POS Keamanan"]

Foto Gerabah di POS Keamanan
Foto Gerabah di POS Keamanan
[/caption] Informasi yang memadai belum tersedia di tempat tersebut, maklum juga karena saya datang saat pameran telah usai. Informasi yang saya dapatkan dari searching dan browsing dengan bantuan google. Oiya, hal unik yang saya temui, ternyata tembakau yang ditanam oleh petani setempat tumbuh subur di atas susunan batu yang disusun manusia jaman Mataram Kuno tersebut. Let's check it out!

[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Lahan Tembakau di Atas Situs"]

Lahan Tembakau di Atas Situs
Lahan Tembakau di Atas Situs
[/caption]

Temanggug, 26 Juni 2013

referensi petualangan pribadi http://www.tempo.co/read/news/2013/06/04/061485610/Ditemukan-Jalan-Batu-dan-Guci-di-Situs-Liyangan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun