El Salvador telah menarik perhatian dunia dengan langkah beraninya mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Baru-baru ini, negara ini meningkatkan cadangan Bitcoinnya menjadi lebih dari 6.000 BTC, yang setara dengan sekitar $569 juta. Â Langkah ini tidak hanya menegaskan komitmen pemerintah terhadap mata uang kripto, tetapi juga memicu reaksi dari lembaga keuangan internasional seperti Dana Moneter Internasional (IMF).
1.Latar Belakang Adopsi Bitcoin di El Salvador
Pada September 2021, di bawah kepemimpinan Presiden Nayib Bukele, El Salvador menjadi negara pertama yang mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Tujuan dari langkah ini adalah untuk meningkatkan inklusi keuangan, memfasilitasi pengiriman uang dari luar negeri, dan menarik investasi asing. Meskipun demikian, adopsi ini menghadapi tantangan, termasuk skeptisisme dari warga negara dan komunitas internasional.
2.Peningkatan Cadangan Bitcoin
Pada Desember 2024, El Salvador meningkatkan cadangan Bitcoinnya menjadi lebih dari 6.000 BTC, yang setara dengan sekitar $569 juta. Â Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus berinvestasi dalam mata uang kripto, meskipun ada volatilitas pasar dan kritik dari berbagai pihak.
3.Reaksi Dana Moneter Internasional (IMF)
IMF telah menyatakan kekhawatirannya terhadap adopsi Bitcoin oleh El Salvador, mengutip risiko terhadap stabilitas keuangan dan perlindungan konsumen. Pada Desember 2024, El Salvador mencapai kesepakatan dengan IMF untuk pinjaman sebesar $1,4 miliar, dengan syarat pemerintah membatasi keterlibatannya dalam aktivitas terkait Bitcoin dan membuat penerimaan Bitcoin oleh sektor swasta bersifat opsional.
4.Dampak terhadap Ekonomi El Salvador