Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, komunitas internasional telah memberlakukan berbagai sanksi terhadap Rusia, termasuk pembekuan aset-asetnya di luar negeri. Baru-baru ini, Amerika Serikat dan sekutunya mengambil langkah lebih lanjut dengan memanfaatkan aset-aset Rusia yang dibekukan untuk mendanai bantuan kepada Ukraina. Langkah ini menandai babak baru dalam upaya mendukung Ukraina sekaligus menekan Rusia agar menghentikan agresinya.
1.Latar Belakang Pembekuan Aset Rusia
Setelah Rusia menginvasi Ukraina, negara-negara Barat segera memberlakukan sanksi ekonomi yang ketat terhadap Moskow. Salah satu sanksi utama adalah pembekuan aset-aset milik pemerintah Rusia dan oligarki yang dekat dengan Kremlin. Tujuan dari langkah ini adalah untuk menekan ekonomi Rusia dan membatasi kemampuannya dalam membiayai perang.
Sanksi Ekonomi: Pembekuan aset merupakan bagian dari paket sanksi yang lebih luas, termasuk pembatasan perdagangan dan investasi.
Aset yang Dibekukan: Aset yang dibekukan mencakup cadangan devisa, properti, dan investasi lainnya yang dimiliki oleh entitas Rusia di luar negeri.
Tujuan Sanksi: Menekan Rusia secara finansial agar menghentikan agresi militernya di Ukraina.
2.Penggunaan Aset yang Dibekukan untuk Mendukung Ukraina
Baru-baru ini, Amerika Serikat dan sekutunya memutuskan untuk memanfaatkan aset-aset Rusia yang dibekukan guna mendanai bantuan kepada Ukraina. Langkah ini bertujuan untuk memberikan dukungan finansial yang signifikan bagi Ukraina dalam menghadapi agresi Rusia.