Kenakalan-kanakalan yang dilakukan anak-anak membuat guru riweuh. Diharapkan dengan pembinaan karakter building yang dipandu oleh relawan DT Peduli dapat merubah karakter anak menjadi lebih baik.
Selama kegiatan karakter building anak-anak putra seperti terbawa magnet positif relawan DT Peduli. Materi yang disampaikan sederhana tetapi karena membawakannya dengan hati jadi membuat anak-anak terhipnotis. Diawali dengan komitmen waktu sehingga anak-anak menyetujui mengikuti acara sampai tuntas.Â
Materi yang dibahas tentang remainder kepada Allah, kepada orang tua dan kepada teman. Saat remainder kepada orang tua hampir semua anak menangis.Â
Tampak dari raut wajah mereka begitu hampa dan penuh penyesalan. Mereka dibuat hanyut dalam penyesalan dan membasuh luka  dengan saling memaafkan antara teman.
Tidak hanya anak-anak yang menangis dan saling memaafkan. Guru-guru yang mendampingi pun turut hanyut dalam perasaan sedih. Kami saling berpelukan. Mengingat perjuangan untuk memasukan program karakter building tersebut tidak mudah.
Program utama menyehatkan raga anak-anak putri dengan Gerakan Nasional Aksi Bergizi sebagai bentuk kepedulian pemerintah melalui Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Program tambahan menyehatkan jiwa anak-anak putra dengan pembinaan karakter building.Â
Kolaborasi yang indah bersinergi bila dilakukan dengan hati. Bermodal niat tulus demi anak bangsa dengan memberikan yang terbaik. Alhamdulillah terlaksana dengan baik dua program yang berbeda tetapi satu tujuan demi kemaslahatan anak bangsa yang menjadi tanggung jawab di sekolah.
Sering kali kita mengutamakan kesehatan fisik dan mengabaikan kesehatan psikis. Padahal kunci utama kebahagiaan itu apabila psikisnya sehat maka secara otomatis membuat fisiknya sehat. Banyak orang yang sehat badannya/raganya/fisiknya tetapi tidak menjamin sehat pula mentalnya/jiwanya/psikisnya.Â
Namun bila orang sehat mentalnya/jiwanya/psikisnya di jamin sehat pula badannya/raganya/fisiknya.
Pgrogram karakter building sepertinya harus maintenen. Melihat anak-anak putra yang karakternya liar begitu banyak yang menangis saat pembinaan oleh DT Peduli. Bila hanya satu kali mungkin efeknya hanya sebentar.Â
Lebih baiknya program karakter building ini harus rutin dilaksanakan setiap bulan supaya melekat dan menjadi karakter positif. Â Selama ini anak-anak hatinya keras sehingga muncul sumbu pendek/mudah terpancing amarah.
