Mohon tunggu...
BKP MBKM Studi Independen
BKP MBKM Studi Independen Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Jember

Kami merupakan mahasiswa prodi akuntansi yang sedang mengikuti program BKP MBKM Studi Independen di 4 Desa yaitu Desa Sumberjeruk, Desa Patempuran, Desa Ajung, dan Desa Sumberketempa, Kecamatan Kalisat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi Aplikasi Sipades 2.0 sebagai Bentuk Pengelolaan dan Transparasi Data Aset Desa yang Lebih Efisien di Kecamatan Kalisat

19 November 2023   22:57 Diperbarui: 19 November 2023   23:02 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pelaksanaan program BKP MBKM Studi Independen Universitas Muhammadiyah Jember kali ini bersinergi atau berkerja sama dengan pihak Kecamatan Kalisat. Berfokus pada penggunaan SIPADES, Universitas Muhammadiyah Jember menerjunkan 8 mahasiswa dari program study Akuntansi untuk membantu perangkat desa untuk memahami lebih jelas lagi bagaimana aplikasi SIPADES digunakan, dengan penggunaan SIPADES ini mahasiswa di masing-masing desa melakukan secara luring atau mendatangi desa, untuk meminta data-data yang kemudian diinput melalui laman SIPADES 2.0. Waktu pelaksanaan program ini dilaksanakan dimulai pada 18 September 2023 sampai dengan 18 Januari 2024.

studi independen ini merupakan pendekatan partisipatif yang melibatkan kerjasama antara mahasiswa akuntansi program BKP MBKM Studi Independen dan perangkat desa, terutama fokus pada keterlibatan aktif operator desa. Pengelolaan aset menjadi sangat penting dalam pemerintahan desa yang semakin modern. Pengelolaan aset desa yang efektif dan efisien sangat penting untuk pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur dan pelayan. Penerapan aplikasi SIPADES (Sistem Informasi Pengisian Administrasi Desa) merupakan langkah penting dalam proses pengelolaan aset desa dalam rangka memperbaiki dan memodernisasi pengelolaan aset. Kesalahan, kurangnya keakuratan, dan tidak transparan informasi adalah masalah yang sering terjadi ketika data aset desa dicatat dan dikelola secara manual. Aplikasi SIPADES hadir sebagai solusi untuk masalah ini dan membantu proses pengisian data aset desa menjadi lebih mudah, lebih akurat, dan lebih cepat.

Dengan diterjunkannya mahasiswa melalui program Study Independent ini diharapkan bisa membantu tugas perangkat desa dalam pengisian sipades, dengan memberikan pendampingan teknis, sosialisasi dan pengumpulan data. MBKM Studi Independen dilaksanakan secara luring/terjun secara langsung ke tempat yang telah ditentukan oleh Kampus. Dalam melaksanakan program SIPADES ini, mahasiswa yang mengikuti Studi Independen diterjunkan ke 4 desa yang ada di Kecamatan Kalisat yaitu, Desa Ajung (2 mahasiswa), Desa Sumber Jeruk (2 mahasiswa), Desa Sumberketempa (2 mahasiswa), dan Desa Patempuran (2 mahasiswa). Pelaksanaan program BKP MBKM Studi Independen dengan penggunaan SIPADES ini mahasiswa di masing-masing desa melakukan secara luring atau mendatangi desa untuk meminta data-data yang kemudian diinput melalui laman SIPADES 2.0. Waktu pelaksanaan program ini dilaksanakan dimulai pada 18 September 2023 sampai dengan 18 Januari 2024. Kegiatan mahasiswa akuntansi program BKP MBKM Studi Independen ini dilaksanakan di 4 Desa yakni Desa Sumber Jeruk, Desa Patempuran, Desa Ajung, dan Desa Sumberketempa, Kec. Kalisat, Kab. Jember, Jawa Timur.

Kelebihan: Adanya modul pelatihan dan penggunaan SIPADES yang diberikan oleh Kaprodi menunjang pengetahun dan wawasan kami sebagai pegangan dalam penggunaan SIPADES.Adanya bantuan dari perangkat desa terutama kepala desa dan sekretaris desa yang sangat membantu kami agar program penggunaan SIPADES dapat terselesaikan dengan baik.

Tantangan: dalam proses penginputan data mengalami kesulitan dimana jaringan yang kurang stabil karena di Desa tidak mendukung jaringan seluler yang dimiliki oleh mahasiswa yang ditugaskan di Desa tersebut. Namun hal tersebut dapat diatasi dengan menggunakan jaringan WiFi dari Desa. Selain itu, server down yang mengakibatkan SIPADES tidak dapat diakses selama beberapa hari hal tersebut juga mengakibatkan penginputan yang tertunda. Namun mengatasi hal tersebut, saya dan partner saya berusaha untuk melakukan koordinasi dengan Kaprodi untuk mencari sousi, dan di sela server yang masih down, kami mencoba ikut serta dalam membantu desa dalam beberapa kegiatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun