Pembangkit dari Jerami:
Menghasilkan Beras dan Listrik dari Sawah
Pengantar
Berita ‘lama’ ini masih relevan untuk saat ini dan masa yang akan dating. Per ha sawah menghasilkan kurang lebih 5 ton jerami dan 1 ton sekam. Artinya 1 MW listrik dapat dihasilkan dari sekitar 1500 ha sawah saja. Memang dibutuhkan manajemen produksi hamparan yang tidak sederhana. Namun aka nada manfaat ganda: ketersediaan listrik untuk kegiatan pertanian sendiri dan peningkatan pendapatan petani karena pendapatan usahatani padi tidak hanya diperoleh dari penjualan gabah tetapi juga dari penjualan listrik dengan pembangkit dari jerami.--
------------------------
Medan, Kompas 25 Oktober 2008 - Perusahaan asal Rusia, JSC PromSviaz Automatika, akan membangun pembangkit listrik menggunakan limbah tanaman padi, jerami, dan sekam di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Pembangkit memiliki kapasitas 10 megawatt hingga 20 megawatt tergantung ketersediaan jerami dan sekam.
Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai, Jumat (24/10), menandatangani nota kesepahaman tentang pembangunan pembangkit listrik itu. Penandatanganan dilakukan dengan perwakilan JSC PromSviaz, PLN Wilayah Sumatera Utara, dan perwakilan Babcock and Brown, lembaga finansial asal Australia yang rencananya mendanai pembangunan proyek itu.
Menurut Sahat M Sinaga, perwakilan Xoma Power Nusantara, perusahaan yang akan menggandeng JSC PromSviaz dan Babcock and Brown, pembangkit listrik menggunakan sumber energi dari jerami dan sekam padi adalah baru di Indonesia. Pembangkit sejenis sudah ada di Thailand dan Rusia.
”Jerami dan sekam padi punya kandungan 3.180 kalori per kilogram. Dengan teknologi yang dimiliki Rusia, pembakaran jerami dan sekam pada suhu tertentu bisa memanaskan tungku boiler untuk menggerakkan turbin,” kata Sahat.
Sekadar perbandingan, batu bara yang dijadikan sumber energi listrik memiliki 5.000 hingga 6.000 kalori per kilogram.
Sahat mengungkapkan, untuk menghasilkan listrik 10 megawatt diperlukan kurang lebih 80.000 ton jerami dan sekam. ”Saat ini kami tengah memproses studi kelayakan penggunaan jerami dan sekam di Serdang Bedagai dan kabupaten sekitarnya,” katanya.
Bupati Serdang Bedagai T Erry Nuradi mengatakan, dengan total luas panen 78.000 hektar per tahun, daerahnya mampu memasok kebutuhan jerami dan sekam untuk pembangkit listrik tersebut. Dari 78.000 hektar luas panen, dihasilkan sekitar 400.000 ton jerami dan 80.000 ton sekam. Belum lagi dari daerah sekitar seperti Deli Serdang, Batu Bara, dan Simalungun.