PDIP rupanya masih alami gempa politik kecil yang beruntun, dimulai dari turunnya elektabilitas bacapresnya Ganjar Pranowo (GP) akibat kegagalan Piala Dunia U20, kemudian disusul dengan bergabungnya partai Golkar dan PAN ke koalisi Prabowo Subianto (PS), dan yang terakhir putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep (KP), bergabung ke PSI. KP lebih memilih memulai karir politik di PSI, daripada PDIP dimana tempat bapak dan kakak-kakaknya sudah berhasil berkarir politik.
Namun yang terpenting bagaimana efek KP pada elektabilitas PSI. Kalau menengok sejarah Partai Demokrat (PD), anak bungsu JKW bisa berpotensi menaikan elektabilitas PSI walau mungkin kenaikannya tidak sebesar PD saat pertama Susilo Bmbang Yudhoyono (SBY) masuk partai berlambang mercy ini yaitu meningkat dari 2% ke 7%, hal ini diantaranya karena SBY saat itu adalah calon presiden.Â
Walau Kaesang belum menjadi kandidat pemilu, namum karena pilihannya mendapat restu dari JKW yang popularitasnya tinggi 80%, mungkin survei elektabilitas PSI bisa naik dari rata-rata 1% menjadi 3% setelah Kaesang bergabung. Bukan tidak mungkin elektabilitas PSI akan terus naik lagi kalau KP menjadi pimpinan partai & ikut Pilkada
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H