Mohon tunggu...
Budijanto
Budijanto Mohon Tunggu... Lainnya - IT Manager Amethyst Executive Suites

Lahir di Jakarta dan saat ini bekerja di Amethyst Executive Suites

Selanjutnya

Tutup

Money

Hidup dengan Kenormalan Baru ("New Normal")

3 Juni 2020   12:48 Diperbarui: 6 Juni 2020   17:16 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rutinitas kita telah berubah total dan hidup telah kita dikacaukan oleh perubahan-perubahan yang disebabkan Covid-19. Kerja, sekolah, rumah dan kehidupan sosial kita semua berubah. Semua perubahan yang terjadi ini merupakan kenormalan baru ("new normal").

Saat ini banyak negara di dunia sudah kembali memulai kegiatan ekonomi setelah "lockdown" berbulan-bulan, kegiatan bisnis juga sudah dimulai lagi walaupun dengan sangat berhati-hati. Bagi pemimpin bisnis ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mempersiapkan karyawan mereka bekerja kembali:

1. Ubah pola berpikir ("mindset")
Membiasakan diri dengan kehidupan normal baru adalah kunci untuk bertahan hidup, bukan dengan terus menanti. Tetaplah berantisipasi akan banyaknya kesulitan yang akan dihadapi kedepannya karena seluruh dunia baru mulai bangkit. Bersiaplah akan kemungkinan akan adanya "perang-perang" lain walau kita sudah mengatasi Covid-19. Bersikaplah secara realistis, berhati-hati dan selalu bersiap-siap.

2. Terapkan pedoman baru
Dengan adanya peraturan kesehatan dan keselamatan yang baru dari pemerintah, perusahaan-perusahaan juga harus membuat kebijakan baru yang harus dipatuhi oleh karyawan mereka. Pedoman yang ketat harus ditaati sepenuhnya untuk menjamin keselamatan. Agar bisnis tetap bertahan, strategi baru harus diambil untuk menjaga nasabah lama dan mendapatkan nasabah baru. Bersikaplah fleksibel jika diperlukan, dan harus selalu kreatif.

3. Bangun kepercayaan
Selain meyakinkan nasabah bahwa mereka akan terus mendapatkan layanan yang terbaik, kita juga harus memberikan motivasi kepada karyawan agar mereka bisa terus melayani dengan sebaik mungkin. Berikan keyakinan kepada nasabah dan pegawai bahwa mereka bisa mengandalkan anda sebelum maupun setelah krisis. Jadilah pemimpin yang baik.

4. Terapkan teknologi
Lakukan transformasi digital di perusahaan secara luar dalam. Optimalkan digital marketing. Pakailah teknologi untuk membantu anda. Terimalah kenyataan bahwa virtual ("maya") sudah menjadi kenyataan.

5. Gunakan modal dengan efisien
Kurangi biaya dan gunakan modal dengan efisien. Pertimbangkan pegawai untuk bekerja dari jarak jauh. Gunakan Serviced Office, Coworking Space atau Virtual Office untuk menghemat modal dan biaya operasi. Investasikan modal ke sumber daya manusia. Harus cerdik sewaktu memakai uang anda.

Hidup dengan kenormalan baru bisa menyenangkan jika anda mau merubah pola berpikir dan perilaku demi bertahan. Charles Darwin pernah mengatakan: "Bukan yang terkuat yang akan bertahan, bukan pula yang terpandai. Tetapi yang paling bisa menyesuaikan diri kepada perubahan".

Artikel di atas dikontribusikan oleh Amethyst Executives Suites, penyedia Serviced Office, Coworking Space, dan Virtual Office dengan kantor yang berlokasi di Sahid Sudirman Center, Jl. Sudirman (CBD Jakarta Pusat) dan 18 Office Park, Jl. Simatupang (CBD Jakarta Selatan). Untuk mengetahui lebih lanjut tentang layanan kami, silahkan mengunjungi www.amethystsuites.com atau telepon +62 896 3694 1711 (Sahid Sudirman Center) atau +62 896 3694 1722 (18 Office Park). 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun