aku berlari membawa luka
menerebos waktu
dari malam ke malam
kulalui segala rupa nyeri
namun mengapa tidak juga sampai kepadamu
suatu ketika aku sampai di persimpangan
kuraba arah
kubaca angin
kuamati tanda jalan
tak juga kutemukan senyuman
entah berapa ribu jejak kutinggalkan
engkau bisa menghitungnya
bahkan menyimak cerita-cerita di baliknya
bahkan kau bisa menyimpannya
dalam kamera dan ingatanmu
kenanglah aku
yang tersungkur hanya oleh kerlingmu
Ajibarang, 4 Januari 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!