Mohon tunggu...
Biyan Mbois
Biyan Mbois Mohon Tunggu... Bankir - Ngestoaken dhawuh ROMO, anut ROSO

Penjelalah ke dalam diri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Rindu yang Patah di Tengah Musim untuk Emma

3 Januari 2020   14:39 Diperbarui: 3 Januari 2020   14:49 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Apakah kita selalu merindui
biarpun musim selalu berganti, Kekasihku ?
Apakah hati kita selalu menyenyawa
biarpun jaman berganti rupa ?
Apakah kita selalu seperti hujan yang datang tepat di musimnya
atau seperti matahari yang mencahaya di tepat waktunya ?

Apakah kau masih ingat bangku di taman kota
tempat kita biasa melewatkan Sabtu sore ?
Aku melihatnya kemarin
ia sudah rapuh
cat putihnya mengelupas disana-sini
Aku teriris melihatnya

"Sayang, lihatlah sepasang kakek nenek di seberang sana ? Mereka begitu bahagia. Tetap bersama sampai usia senja. Bisakah kita seperti mereka ?," tanyamu di Sabtu sore kala itu

"Aku tak tahu. Karena nanti adalah misteri. Sekarang nikmati saja saat ini" jawabku sambil kulekatkan pandanganku ke matamu

"Kamu tidak sepenuhnya menyayangiku," rajukmu sambil membuang pandangan dariku

"Bagaimana aku tak sepenuhnya menyayangimu ? Lihatlah, engkau sudah menyatu di kulit sampai jantungku
bahkan bayang tubuhku bukan lagi bayangan tubuhku tapi tubuhmu," jelasku meyakinkanmu

namun sayang, aku gagal meyakinkanmu
persis seperti gagalnya aku menangkap angin

dan Sesudah itu
Sabtu sore menjadi banyak mendung menggantung
lantas di hari-hari selanjutnya
kulalui dengan mengekalkan kepedihan
: mengenang ciuman terakhirmu

Ajibarang, 3 Januari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun