Melampaui batas sunyi
Diregam waktu yang diam-diam menyelusup
Menjelma keabadian
Malam diam, angin mematung
Seperti rinduku
Yang beku menggigil tiada ujung
dan tanpa pelukanmu
56
Persekutuan Angin dan dahan
" Terima kasih," kata dahan kepada angin, "Engkau mau singgah sebentar, mengusir asap knalpot yang menyesaki hidungku." "Kau tahu mengapa kulakukan itu? karena aku menyayangimu,'' jawab angin sambil terus menyiumi dahan dengan lembut dan pelan-pelan
57
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!