Mohon tunggu...
Bi yani
Bi yani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD Muhammadiyah Sendangtirta Berbah Sleman Yogyakarta

Saya lahir di Kulon Progo pada tanggal 1971. Pendidikan saya mengenyam pendidikan, SD dan SMP di Kecamatan Samigaluh kabupaten Kulon Progo. SMA di SMAN 4 Bhe Yogyakarta. Kuliah S1 di Fakultas Dakwah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta lulus tahun 1997. Pendidikan terakhir saya S2 UIN sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kriteria Pilihanku dalam Memilih Pimpinan

13 Oktober 2023   15:36 Diperbarui: 13 Oktober 2023   15:45 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

            Dalam memilih pimpinan, saya cenderung melihat sosok pimpinan yang mencalonkan diri, baru partainya, baru melihat siapa saja yang mendukungnya.  

            Saya akan melihat sosoknya, gaya bicaranya, rekam jejak dalam karirnya, serta informasi  yang dapat dipercaya yang terkait pola kerjanya. Sosoknya terlihat karismatik, ramah, berjiwa ikhlas, tidak banyak berjoget di panggung, akan menarik minat saya untuk menjatuhkan pilihan pada sosok seperti itu.

           Kriteria kedua , adalah partainya,  saya akan mencari tahu, dari partai apa dia berasal. Sebab saya punya pengalaman negatif dengan salah satu partai, dalam masyarakat anggota partai dan tokohnya punya sifat suka hura hura, suka berantem,  suka mabuk, bertato, tidak sopan, dan segudang keburukan yang saya lihat di depan mata langsung.  Bahkan tokoh yang duduk di komisi x , banyak bagi bagi uang negara  dengan dalih program pemerintah.  Sehingga saya sulit menjatuhkan pilihan pada orang yang berasal dari partai tersebut, kecuali saya tahu persis rekam jejaknya orang baik, jujur, ikhlas. Karena ada sosok yang suka melakukan pencitraan. Di media masa terlihat hebat, namun sebenarnya tidak demikian. Masyarakat yang langsung merasakan kepemimpinannya. Bahkan saya pernah datang ke wilayah seseorang yang dinilai pantas jadi calon dan sukses memimpin, namun ternyata lingkungan wilayah di bawah kerjanya, terlihat kumuh dan kotor. Bahkan warisan budaya saja tidak dirawat dengan baik.  

           Kriteria ketiga, siapa yang mendukungnya. Jika orang yang mendukungnya adalah orang baik,, maka insya Allah kedepannya juga baik pula kerjanya. Sebab jika pendukungnya punya sifat baik, maka saat sudah terpilih banyak yang akan senantiasa membimbing kepemimpinannya ke arah yang lebih baik. Tidak mudah dipengaruhi oleh pihak asing. Akan diridloi oleh Allah.

Demikian cara saya memilih pimpinan. Mohon maaf bila ada yang kurang berkenan ya, dengan tulisan saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun