Mohon tunggu...
Biyanca Kenlim
Biyanca Kenlim Mohon Tunggu... Pekerja Mıgran Indonesia - Yo mung ngene iki

No matter how small it is, always wants to be useful to others. Simple woman but like no others. Wanita rumahan, tidak berpendidikan, hanya belajar dari teman, alam dan kebaikan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kesempatan Kerja di Hong Kong

27 September 2016   10:45 Diperbarui: 27 September 2016   10:58 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesempatan TKI Kerja Formal di Hong Kong

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong , menggelar training Pelatihan dan Perawatan Orang Tua Lanjut Usia / Jompo bagi Tenaga Kerja Indonesia di Hong Kong. Bekerjasama dengan Jockey Club Centre For Positive Ageing (JCCPA) di ruang Ramayana lantai tiga , Minggu (25/09/16). Acara yang dihelat dari jam 10 pagi sampai jam 5 sore itu dihadiri oleh konsul muda ekonomi Krisna P, Konsul muda Protkons Rizky K, Konsul Pensosbud Helena, serta home staff KJRI. Rafael Walangitan sebagai konsuler 1 membuka dan memberi sambutan mewakili Konjen baru Hong Kong Tri Tharyat,  yang sedang ada tugas lainya.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Dalam pidatonya, Rafael menyambut baik kerjasama yang diadakan oleh JCCPA dengan KJRI Hong Kong, karena menurut General Manager Hong Kong Jockey Club, Florence Ho,  JCCPA sudah melakukan kerjasama dengan Konsulat Filipina , bahkan sudah berjalan selama 5 tahun. Sedangkan dengan KJRI baru pertama kali.

Ini kesempatan untuk para BMI Hong Kong, kegiatan yang sangat bermanfaat. Semoga bisa menjadi cikal bakal untuk teman teman dalam menggapai kesempatan kerja di bidang formal dengan pengetahuan dan skil khusus special merawat lansia. Jadi kerjasama pelatihan hari ini sangat berharga. Dimana BMI yang memang sudah mempunyai pengalaman bekerja menjaga lansia, diberi training, trik dan teknik perawatan lansia oleh tenaga pengajar yang berkompeten.

Masih menurut Rafael Walangitan , seperti diketahui, kondisi penduduk masyarakat Hong Kong, 15 sampai 20 persen adalah manusia lanjut usia dikisaran 65 sampai 90 an tahun. Yang mana sebagian dari mereka masih segar bugar, dan sebagian lain mempunyai penyakit dan kondisi tertentu, sebagian  dari yang memiliki kondisi tertentu , adalah mereka yang mengalami Dementia atau penyakit lupa.

Sehingga mereka membutuhkan asisten atau tenaga perawat yang mengerti akan keadaan tersebut. Dan kerjasama ini adalah jawabannya. Pemerintah Hong Kong masih membutuhkan banyak tenaga kerja sebagai Caregivers. Berharap pelatihan yang pertama ini bukan pelatihan yang terakhir, akan ada kelanjutan yang berkesinambungan dan saling menguntungkan.

Satu hal penting yang perlu diketahui. Pemerintah Indonesia memiliki kebijakan di masa mendatang menjalin kerjasama dengan pemerintah Hong Kong untuk mengisi lowongan pekerjaan formal seperti , Driver, Koki, dan Caregiver. Bahkan sekarang sudah ada agency yang khusus merekrut TKI yang mantan perawat orang tua untuk dididik kembali secara khusus agar memenuhi syarat sehingga daya tawar atau bargaining semakin meningkat. Sebagai tenaga formal dengan gaji yang lebih pantas karena sudah memiliki skill dan kemampuan, tutupnya.

[caption caption="Foto dokpri "]

[/caption]Training hari itu, yang dibawakan oleh Vivian , sebagai tenaga ahli dari JCCPA,  menjelaskan kondisi dan bagaimana merawat lansia secara umum. Tentang memberi obat, cek tekanan darah, cek temperature, memahami psikologi mereka, mengenal berbagai penyakit yang umum menyerang mereka diusia senja, cara bicara, sikap bagaimana memperlakukan, dan yang specific bagaimana mengatasi kondisi lansia pengidap Dementia . Benar benar harus mengerti trik trik dan pemahaman khusus, dimana terkadang "berbohong" untuk mengatasi keadaan yang memungkinkan munculnya kondisi rumit di antara lansia, asisten bahkan melibatkan anggota  keluarga lainya.

[caption caption="Foto dokpri "]

[/caption]

Sekilas tentang apa itu Dementia, (bahasa Inggris: dementia, senility) merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan penurunan fungsional yang seringkali disebabkan oleh kelainan yang terjadi pada otak.[1] Dementia adalah kumpulan penyakit dengan gejala-gejala yang mana mengakibatkan perubahan pada pasien dalam cara berfikir dan berinteraksi dengan orang lain. Seringkali, memori jangka pendek, pikiran, kemampuan berbicara dan kemampuan motorik terpengaruh. Beberapa bentuk demensia mengubah kepribadian pasien. Penderita demensia akan kehilangan kemampuan tertentu dan pengetahuan yang telah didapatkan sebelumnya. Hal inilah yang terutama membedakan dengan kondisi lainnya yang mempengaruhi pikiran. Orang yang mengalami masalah pembelajaran, atau ber-IQ rendah tidak akan pernah memiliki kemampuan tertentu, tetapi orang yang terkena demensia akan kehilangan kemampuan yang telah didapatkannya. Demensia biasanya terjadi pada usia lanjut. (kutipan Wikipedia)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun