[caption caption="Sumber foto:www.indonesiainstitute.com"][/caption]
Mengalir butir bening dari kedua pasang mata malaikat kecilku, serasa sembilu menusuk jantung, duhai buah hatiku ,iklhaskan niat kepergianku, pelukan erat dan hujan tangis hiasi perpisahan, lambaian tangan iringi langkahku.
Pundak ini terasa berat, beban ini harus ku angkat, tak ada keluh kecuali tekad, demi masa depan kalian yang hebat. Meninggalkan kalian dan keluargaa tercinta adalah hal terberat, kerja di negeri orang adalah pilihan. Ya Alloh lindungilah aku di manapun berada, ku titip kan buah hatiku dalam penjagaanmu wahai yang Maha KUASA.
Beribu mil jarak antara kita. Hati kita menyatu di antara untaian doa ,"anakku, semangat hidupku,.sedang apa kalian disana? Belajarlah baik baik, jadilah manusia berguna, maafkan jika ibumu hanya seorang tki"!
"kami sehat..jangan khawatir ibu,jaga diri baik baik sehat di sana, kami bangga menjadi anak tki, akan kami buktikan dengan prestasi, abaikan apa kata mereka, kami semua setia menunggu penuh cinta, negarapun bangga, karena ibu adakah pahlawan devisa, "!
Saiwanho Hang Kong 10 Nov 2015
Biyanca Kenlim no 18
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H