[caption caption="Sumber foto dari artikel pakde Sakimun"][/caption]
Barusan baca artikel Pakde Sakimun. Menurut penuturanya, Pakde Sakimun sudah akan menarik diri dan semedi sementara waktu untuk tidak menulis selama setahun, setelah salah satu tulisanya di hapus admim. Ngambek com ceritanya...
Saya juga begitu, berjanji pada diri sendiri , setelah menulis surat kepada Ahok, menyuarakan isi hati. Saya akan tetap menulis jika ada ide, mood dan waktu, tapi sudah tidak ingin menulis tentang Ahok. Tapi ternyata, turunnya Pakde Sakimun dari singgasana semedinya gegara kekacauan akibat ulah Ahok, saya jadi terpancing dengan alasan yang sama . Karena Ahok  "pengacau"  hehehe
Tersebutlah seorang sahabat , temanku , temanmu, teman kita semua Indonesia Raya merdeka dari sabang sampai merauke ..helleeh
Ceritanya gini teman teman...
Temanku ini baik hati, ringan tangan, ramah dan tidak sombong pastinya, orangnya menyenangkan dan sangat care. Kami sepikiran, senalar dan seperjuangan walaupun kami beda kasta cieeee...
Apalagi jika sudah membahas tentang tatanan kemasyarakatan yang ideal dengan pemimpin yang ideal pula. Dan saat itupun kami sepakat, Ahok adalah representasi dari pejabat / pemimpin yang ideal, seperti kami melihat dan merasakan gaya memimpin Jokowi yang bersih dan mendahulukan rakyat . Lepas dari kekurangan, gak ada pejabat yang sempurna. Tak ada keputusan yang akan memuaskan semua pihak.
Kekompakan kami, bahkan memakan korban yang saat itu menurut temanku berseberangan . Dan si korban harus hengkang hiks ...gegara berbeda pandangan..
Lahhdallah....gak ada hujan gak ada anginn..gak tau virus apa yang menyusup dalam hati temanku. Biasanya kami yang sepaham, kini berseberangan dan sedikit bersitegang. Dia yang biasanya ramah kini tertutup. Bahkan sering kali menghilang...
Aku bertanya padanya...apa yang salah?
Dia jawab , "kalian tidak bisa menerima perbedaan"!. Whaaat??...