Sebenarnya saya sudah mencoblos duluan pada tgl 23 Maret lalu karena saya tidak ingin antri berdiri ber jam jam . Tapi saya hadir di lokasi selain turut merasakan euforia teman teman BMI HK, juga sebagai saksi sejarah bagaimana Pilpres damai yang diadakan di negerinya Om Jacky Chan.
Pencoblosan melalui Pos seharusnya lebih di sosialisasikan pada seluruh BMI karena mekanisme ini lebih efektif dan efisien. Tidak perlu sewa gedung yang butuh biaya tinggi dengan batasan waktu. Â Dan engurangi tingkat kericuhan di lokasi pada hari H Pemilu.
Â
Penulis juga merasakan kenyamanan nyoblos melalui pos. Pikiran lebih tenang dan fokus karena dilakukan di ruang/kamar sendiri sehingga yang dipilih benar2 siapa yang sudah diketahui rekam jejak secara personal. Dijaman digital serba cangih seperti sekarang tidak susah untuk mencari info siapa sosok yang akan mewakili kita di gedung dewan atau yang akan jadi pemimpin Bangsa Indonesia.
So, bagaimana keseruan teman teman BMI yang menggunakan hak pilihnya pada  hari Minggu 14 April 2019 di area gedung Queen Elizabeth Stadion salah satu dari 3 distric lokasi TPS yang ada di Hong Kong? Saya sudah meliputnya untuk kamu..iyaahh..kamuu yang  berharap jagoanmu menang telak di Hong Kong hehe
Pukul 10 kami, saya dan kedua teman sudah bertemu di MTR exit A3 Wanchai, dari situ sudah ada volunter pemilu dari BMI yang menjadi penunjuk jalan. Tuh..mereka dengan senang hati menunaikan tugasnya. Sepanjang jalan banyak  volunter menyapa dengan salam semangat yang mereka sampaikan pada teman2 yang menuju stadion. Semangat memilih untuk pasangan capres yang didukung.
Sekitar 10 menit kami jalan, jreeng..jreeng..omaigat, antrian sudah mengular  memutari gedung. Saya yang sudah tidak punya hak nyoblos mlipir diluar antrian sambil membawakan tas berisi entahlah dari kedua temanku itu, huuhhh.. demi setia kawan bolehlah hari ini serasa aku jadi kuli panggul, beraat boo ! Tapi tak seberat rinduku padamu hmmm...uuugghh lap keringet dulu.
Diluar rahasia umum (bukan lagi rahasia doong..bocoor!) kisah kecewa yang sudah tersebar luas karena efek canggihnya era digital, pasti ada dong BMI HK yang ca'em ca'em meluapkan rasa bahagia berhasil membuat tanda biru di jari manisnya. Kapan kamu menandai jari manis dengan cincin tunangan pada mereka ,Bang? Eeehh.
Saya titipkan tas yang seharusnya jadi tanggung jawab Saya pada Mbak penjual nasi bungkus yang ada diarea taman dengan modal senyum manis nan ramah... uhuuikk, sambil beli nasi bungkusnya tentu saja! Sebungkus nasi dengan lauk  tumis daun pepaya, orek tempe plus kikil dan sepotong ikan panggang tak ketinggalan sambel khas masakan emak di rumah berpindah  tempat membuat perutku kenyang (inpo gk penting) skip ^_~.
Kini saatnya bergerilya bikin survey kecil kecilan. Tidak lupa saya ngaca dulu memastikan kulit cabe atau tumis daun pepaya tidak nyelip di antara gigi, menyapukan bedak, memulas lipstik dan merapikan apa yang sekiranya bakal mengganggu pemandangan di sesi wawancara dong, Saya harus jaga imej biar tampak profesional layaknya idola saya Najwa Sihab, jangan komplen loe!
Dimulai dari mbak yang jual nasi. Namanya Siti Fatimah asal dari Jatim memilih 01 karena dia jatuh cinta dengan sosok Jokowi yg dia kenal saat jadi Gub DKI, kemudian browshing menggunakan gawai samsung S5 nya, saat Jokowi masih jadi walikota, melihat hasil kerja kerasnya, semakin dalam cintanya pada pria kurus doyan blusukan tersebut, ok fix jempol!
Yang kedua mengaku bernama Fatah, bukan embrio Lucinta Luna yah! Lajang manis asal Purwodadi Semarang ini juga memilih 01 karena 3 bulan lalu pulang kampung keadaan Desa membuat dia terpana melongo, untung kagak pingsan nyebur parit, wkwkwk. Itu dia parit2 di kampung rapi jali, jalanan di gang2 bagus halus mulus. Isi sosok Fatah dara manis asli Jawa Tengah.