Hari Minggu 14 April 2019 BMI (Buruh Migran Indonesia) di Hongkong menyalurkan aspirasinya dalam pesta demokrasi Pilpres sekaligus Pileg yang diselenggarakan lebih awal dari jadwal di tanah air yakni 17 April.
Penambahan Lokasi
Bekaca dari kejadian Pilpres tahun 2014 lalu, di mana tempat penyoblosan hanya di satu lokasi yakni Taman Victory, Yang mana banyak sekali teman teman BMI kecewa tidak bisa memyalurkan hak pilihnya sebab keterbatasan waktu. Bayangkan ratusan ribu jiwa ada dilokasi sama di waktu yang terbatas.
Membludaknya BMI yang turut berpartisipasi saat itu dikarenakan adanya sosok baru harapan baru dari calon nomor urut 2 Pak Jokowi-Jusuf Kalla yang jelas rekam jejak kerja serta program yang ditawarkanya, nyatanya Jokowi JK menang di HK kala itu. Hari ini lokasi pencoblosan dibagi di tiga lokasi, yakni:
1. Hongkong District: Queen Elizabeth Stadium, Wan Chai (No.18 Oi Kwan Road). MTR Wanchai Exit A3, ke kiri jalan 15menit/dekat Masjid Wanchai) atau via MTR Causeway Bay Exit A, jalan 10-15 menit)
2. Kowloon District: Tsim Sha Tsui Community Hall (No.136A Nathan Road depan kantor Polisi TST/Sebrang Kowloon Park/Depan Kantor Polisi TST) MTR Tsim Sha Tsui Exit A2, ke kiri jalan 5-10 menit atau via MTR Jordan Exit D, ke kiri jalan 5-10 menit.
3. Yuen Long,NT District : Yuen Long Town Hall (No.4 Tai Yuk Road, Yuen Long) #MTR Long Ping Exit D)
Panitia kurang peka
Namun dengan asumsi jumlah BMI keseluruhan 150-an ribu (data terakhir lebih dari  180 ribuan). Jika yang 1000 (seribu jiwa) mencoblos di rumah melalui jasa pos termasuk saya sendiri.
Sebanyak 1000 jiwa abstain karena mungkin tidak libur dihari Minggu, sedangkan 1000 lainnya mungkin tidak tahu info pencoblosan dan 1000 lagi memang tidak peduli dengan haknya. Maka masih ada 146 ribu dibagi 3 lokasi jika disamaratakan tiap lokasi ada kurang lebih 48 ribu BMI pemilih.
Dari jumlah tersebut, kira kira tentunya pihak panitia penyelenggara pemilu sudah mengantisipasi tempat dengan segala fasilitas pendukungnya. Agar kekecewaan BMI yang tidak terakomodir haknya tidak terulang kembali. Namun apa berjalan lancar?
Lambat atau sengaja memperlambat waktu?
Kondisi di lokasi contohnya di distric Wanchai tepatnya di gedung Queen Elizabeth Stadium, yang awalnya penulis temukan wajah wajah optimis, antusias , sumringah berdiri rapi dalam antrian. Namun, semakin siang berubah menjadi wajah wajah kuyu pesimis jika mereka dapat memberikan suaranya karena antrian serasa stuck di tempat.
Ditambah cuaca yang kurang bersahabat, hujan deras mengguyur bumi negeri beton pun tak mampu mengurungkan niat para pahlawan devisa untuk tetap tumakninah dalam antrian, BMI bergeming, mereka sangat sadar satu suara mereka menentukan nasib Bangsa kedepan.