Mohon tunggu...
Biyanca Kenlim
Biyanca Kenlim Mohon Tunggu... Pekerja Mıgran Indonesia - Yo mung ngene iki

No matter how small it is, always wants to be useful to others. Simple woman but like no others. Wanita rumahan, tidak berpendidikan, hanya belajar dari teman, alam dan kebaikan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok, Rustam Effendy, dan Si Bungsu

27 April 2016   14:47 Diperbarui: 27 April 2016   22:30 2269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Clipboard

[caption caption="Ahok sang penjaga gawang DKI. Jakarta. Sumber foto detik.com"][/caption]

Ahok tuh memang kadang kadang atau lebih sering kalau ngomong keterlaluan, sangat keterlaluan, kalau Mbahpeang eehh bang Rhoma bilang, sungguh teeeerlaluuuu...!!

Bagaimana tidak? Bagi Ahok itu cuma bercanda , kaya gitu bercanda ? Mengumpat ngumpat , ngomel tanpa tedeng aling aling pada siapa saja yang terindikasi "kotor". Kemarin bercanda lagi kalau si Rustam efendy yang walikota jakarta utara itu katanya kerja nya gak becus lah, gak beres lah, gak bisa mengatasi banjir lah, dan yang kata di bilang bercanda itu adalah di Rustam ini berkongsi sama si YIM .

Ahok kalau mau becanda sih boleh aja, tapi jangan kebablasan dong , mental pejabat kan beda beda. Jangan di samakan dengan dirinya sendiri yang bermental baja. Bukan pemimpin cengeng, harus berjuang sendirian kala di serang anggota DPRD DKI, BPK. Dihantam dengan berbagai kasus, di fitnah ini itu, di kata katain begini begono, tapi Ahok tetap tegar dengan kebenaran dan prinsipnya. Ngaca dong Hok kalau kamu tuh beda!

Tau gak Hok kalau si Rustam itu punya anak ?. Apa Ahok gak mikirin perasaan anak anak si Rustam?. Beda dong Hok dengan anakmu yang sudah di kasih ngerti , di  kasih informasi yang benar dan jujur. Supaya mereka juga belajar memahami masalah di sekitarnya. Bahwa tugas penata negara adalah menegakkan hukum dan aturan , bukan dengan pembiaran. Jadi anak anakmu paham tujuan dari pembongkaran yang kamu lakukan Hok. Malah kamu bilang ke keluarga mu kalau kamu sudah mewakafkan dirimu untuk warga Jakarta, mana ada orang macam kamu Hok, gila aja!.

Lihat tuh gara gara candamu, Rustam gak bisa bobo nyenyak, gegara si bungsu anak kesayangan ngambek, di katain sama teman temannya kalau bapaknya tukang bongkar bongkar. Lah pan kurang gengsi masak sekelas walikota di samain tukang kuli panggul, wkwkwkkwk..

Akhirnya demi untuk anak tercinta si Rustam ambil keputusan untuk mundur dari jabatan walikota. Biarin mau di bilang mental tempe lah, pengecutlah, cemenlah, gak gentle lah. Yang penting si bungsu tidak di bully teman temannya...legaaaa, si Rustam sudah bisa bobo nyenyak zzz...zzzz

Di lain sisi mundurnya si Rustam ini juga menjadi contoh sih, bagi pejabat yang memang tidak mampu mengemban tugas apalagi pejabat pemda DKI yang tidak sanggup mengikuti standard kerja Ahoj yang tinggi semata mata untuk rakyat. Terlebih lagi bagi yang terindikasi "kotor" , mundur dari amanah akan lebih baik!.

Kembali lagi tentang si bungsu. Saya ikut merasakan kegalauan si Rustam ketika si bungsu merasa tak nyaman. Semalampun saya gak bisa bobo nyenyak. Semalaman bahkan saya nangis . Bagaimana tidak, ketika si bungsu mengirimi voice note di BM dengan suara terisak jika saat ini. (semalam) meriang, demam. Padahal sedang dalam tahap seleksi Paskibraka Kabupaten untuk moment 17 Agustus 2016 nanti. Setelah dari grup sekolahnya menjadi juara dua lomba Paskibra antar kabupaten di Demak tempo hari. Hari ini harus tes fisik, tapi kondisi sedang tidak fit. Duuhh...semoga lekas sembuh ya boy. Dan semoga kelak menjadi pemimpin "sekelas Ahok" (secara prinsip pribadi dan jabatan). Amiiin daah aahh...

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun